Sambut 2021, Kementan Bangkitkan Semangat Petani dan Penyuluh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menggelar 'Mentan Sapa Petani dan Penyuluh' (MSPP) untuk 2021. Acara ini disambut antusias insan pertanian via Agriculture Operation Room (AOR) pada Balai Penyuluhan Pertanian selaku Komando Strategis Pembangunan Pertanian (BPP KostraTani) di seluruh Indonesia.
“Penyuluh pertanian merupakan garda terdepan di sektor pertanian. Tugas utamanya mendampingi dan mengawal petani menganalisis dan memecahkan masalah lapangan serta merespons peluang dan tantangan ke depan,” kata Presiden RI Joko Widodo dikutip Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) Leli Nuryati saat membuka MSPP yang dihadiri hampir 300 partisipan zoom meeting dan lebih 3.000 hadir melalui video streaming.
(Baca juga:Kementan Dorong Penyuluh Pertanian Terus Ikuti Pelatihan dan Pendidikan)
Menurutnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengimplementasikan instruksi Presiden Jokowi bahwa pertanian harus didorong menjadi subsektor ekonomi yang maju, mandiri dan modern yang kesemuanya ditopang kapasitas SDM pertanian.
“Pertanian maju, mandiri dan modern menuntut adanya proses pembelajaran tiada henti yakni learning process melalui sekolah lapang dan pelatihan dan unlearning process melalui percontohan,” kata Mentan Syahrul pada rapat kerja nasional (Rakernas) BPPSDMP.
(Baca juga:Jakarta Selatan dan Purwakarta Kekurangan Penyuluh Pertanian)
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) berupaya memastikan penyuluh mendukung petani secara teknis pada subsektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan, sarana dan prasarana pertanian dan perkarantinaan.
“Selain itu penyuluh juga mendukung program penelitian dengan penyebarluasan teknologi inovasi pertanian melalui media yang efektif menjangkau sasaran luas seperti media audiovisual dan media sosial,” katanya.
(Baca juga:Penyuluh Pertanian harus Aktif Input dan Update Data Petani)
Dedi Nursyamsi menambahkan tak kalah penting adalah penelitian kolaborasi yang menghasilkan produk inovasi dengan tingkat kesiapterapan tinggi serta percepatan penciptaan benih/bibit unggul dan menyediakan benih sumber tanaman dan ternak kepada petani.
Antusiasme petani dan penyuluh diapresiasi Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah yang hadir sebagai keynote speaker didampingi Kapusluh Leli Nuryati. “Peran penyuluh pertanian sebagai pendamping petani saat ini, tidak hanya pendampingan dari hulu ke hilir, juga pascapanen. Dengan didampinginya petani dalam pendistribusian produk pertanian diharapkan lebih banyak menguntungkan petani,” kata Siti Munifah.
(Baca juga:Mentan Ajak Penyuluh Pertanian Paham Agroklimat Antisipasi La Nina)
Siti Munifah mengingatkan petani jangan lagi menjual gabah karena akan dihargai rendah, menjual beras lebih tinggi nilainya sehingga harga dapat bersaing.
Kapusluh Leli Nuryati mengingatkan bahwa penyuluh juga mendukung updata data aplikasi Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK).
“Penguatan data program utama Kementan dilakukan melalui Kostratani, Kostrada dan Kostrawil. Diharapkan dengan pengawalan dan pendampingan penyuluh, maka program pertanian di lapangan oleh penyuluh dapat mendukung peningkatan produktivitas pertanian,” kata Leli Nuryati didampingi Koordinator Substansi Penyelenggaraan Penyuluhan, Joko Samiyono.
Dia mengingatkan petani di seluruh Indonesia mendambakan penyuluh cerdas dan kreatif untuk mengembangkan potensi pertanian, atasi kendala dan tantangan serta mendukung pengembangan pertanian dari hulu ke hilir, sehingga petani pun akan bekerja keras meningkatkan produktivitas di lahan pertaniannya.
“Penyuluh pertanian merupakan garda terdepan di sektor pertanian. Tugas utamanya mendampingi dan mengawal petani menganalisis dan memecahkan masalah lapangan serta merespons peluang dan tantangan ke depan,” kata Presiden RI Joko Widodo dikutip Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) Leli Nuryati saat membuka MSPP yang dihadiri hampir 300 partisipan zoom meeting dan lebih 3.000 hadir melalui video streaming.
(Baca juga:Kementan Dorong Penyuluh Pertanian Terus Ikuti Pelatihan dan Pendidikan)
Menurutnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengimplementasikan instruksi Presiden Jokowi bahwa pertanian harus didorong menjadi subsektor ekonomi yang maju, mandiri dan modern yang kesemuanya ditopang kapasitas SDM pertanian.
“Pertanian maju, mandiri dan modern menuntut adanya proses pembelajaran tiada henti yakni learning process melalui sekolah lapang dan pelatihan dan unlearning process melalui percontohan,” kata Mentan Syahrul pada rapat kerja nasional (Rakernas) BPPSDMP.
(Baca juga:Jakarta Selatan dan Purwakarta Kekurangan Penyuluh Pertanian)
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) berupaya memastikan penyuluh mendukung petani secara teknis pada subsektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan, sarana dan prasarana pertanian dan perkarantinaan.
“Selain itu penyuluh juga mendukung program penelitian dengan penyebarluasan teknologi inovasi pertanian melalui media yang efektif menjangkau sasaran luas seperti media audiovisual dan media sosial,” katanya.
(Baca juga:Penyuluh Pertanian harus Aktif Input dan Update Data Petani)
Dedi Nursyamsi menambahkan tak kalah penting adalah penelitian kolaborasi yang menghasilkan produk inovasi dengan tingkat kesiapterapan tinggi serta percepatan penciptaan benih/bibit unggul dan menyediakan benih sumber tanaman dan ternak kepada petani.
Antusiasme petani dan penyuluh diapresiasi Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah yang hadir sebagai keynote speaker didampingi Kapusluh Leli Nuryati. “Peran penyuluh pertanian sebagai pendamping petani saat ini, tidak hanya pendampingan dari hulu ke hilir, juga pascapanen. Dengan didampinginya petani dalam pendistribusian produk pertanian diharapkan lebih banyak menguntungkan petani,” kata Siti Munifah.
(Baca juga:Mentan Ajak Penyuluh Pertanian Paham Agroklimat Antisipasi La Nina)
Siti Munifah mengingatkan petani jangan lagi menjual gabah karena akan dihargai rendah, menjual beras lebih tinggi nilainya sehingga harga dapat bersaing.
Kapusluh Leli Nuryati mengingatkan bahwa penyuluh juga mendukung updata data aplikasi Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK).
“Penguatan data program utama Kementan dilakukan melalui Kostratani, Kostrada dan Kostrawil. Diharapkan dengan pengawalan dan pendampingan penyuluh, maka program pertanian di lapangan oleh penyuluh dapat mendukung peningkatan produktivitas pertanian,” kata Leli Nuryati didampingi Koordinator Substansi Penyelenggaraan Penyuluhan, Joko Samiyono.
Dia mengingatkan petani di seluruh Indonesia mendambakan penyuluh cerdas dan kreatif untuk mengembangkan potensi pertanian, atasi kendala dan tantangan serta mendukung pengembangan pertanian dari hulu ke hilir, sehingga petani pun akan bekerja keras meningkatkan produktivitas di lahan pertaniannya.
(dar)