PLN Disjaya Siapkan Investasi Rp1 Triliun, Buat Apa Saja?
Minggu, 28 Februari 2021 - 23:41 WIB
JAKARTA - PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (PLN Disjaya) menyiapkan Rp1 triliun untuk investasi pada tahun ini. Nantinya anggaran ini akan diprioritaskan untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen.
General Manager PLN Disjaya Doddy Pangaribuan mengatakan, untuk wilayah Jakarta Raya rata-rata menganggarkan Rp1 triliun untuk investasi. Biasanya, anggaran ini dialokasikan untuk melayani permintaan konsumen baru hingga pemeliharaan infrastruktur ketenagalistrikan.
"Rata rata satu tahun itu Rp1 triliun untuk di DKI. Untuk apa saja? terutama untuk melayani permintaan konsumen baru," ujarnya kepada Media, Minggu (28/2/2021).
Sebagai salah satu contohnya adalah untuk bisa menyambungkan sambungan listrik dari gedung-gedung perkantoran hingga mal ke gardu. Jika gardu yang dimaksud belum siap, maka pihaknya harus menyiapkan gardu serta sambungannya.
"Misalnya ada gedung, mal kawasan industri kami harus bisa sambung dari gardu terdekat. Kalau gardu itu belum siap, kami siapkan sambungannya. Lalu, saluran tegangan yang kita tarik. Lalu kita sediakan trafo juga. Disamping itu juga kami menyediakan alat ukur," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga perlu melakukan pemeliharaan infrastruktur kelistrikan yang sudah ada. Menurutnya, semua kebutuhan tersebut membutuhkan investasi yang tidak sedikit. "Lalu juga untuk pemeliharaan dan maintenance. Itu investasinya gak dikit. Ini supaya pelayanan ke pelanggan tetap terjamin," ucapnya.
General Manager PLN Disjaya Doddy Pangaribuan mengatakan, untuk wilayah Jakarta Raya rata-rata menganggarkan Rp1 triliun untuk investasi. Biasanya, anggaran ini dialokasikan untuk melayani permintaan konsumen baru hingga pemeliharaan infrastruktur ketenagalistrikan.
"Rata rata satu tahun itu Rp1 triliun untuk di DKI. Untuk apa saja? terutama untuk melayani permintaan konsumen baru," ujarnya kepada Media, Minggu (28/2/2021).
Sebagai salah satu contohnya adalah untuk bisa menyambungkan sambungan listrik dari gedung-gedung perkantoran hingga mal ke gardu. Jika gardu yang dimaksud belum siap, maka pihaknya harus menyiapkan gardu serta sambungannya.
"Misalnya ada gedung, mal kawasan industri kami harus bisa sambung dari gardu terdekat. Kalau gardu itu belum siap, kami siapkan sambungannya. Lalu, saluran tegangan yang kita tarik. Lalu kita sediakan trafo juga. Disamping itu juga kami menyediakan alat ukur," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga perlu melakukan pemeliharaan infrastruktur kelistrikan yang sudah ada. Menurutnya, semua kebutuhan tersebut membutuhkan investasi yang tidak sedikit. "Lalu juga untuk pemeliharaan dan maintenance. Itu investasinya gak dikit. Ini supaya pelayanan ke pelanggan tetap terjamin," ucapnya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda