Membaca Pernyataan Jokowi Soal Benci Produk Asing Lewat Kacamata Kemenperin
Kamis, 04 Maret 2021 - 21:37 WIB
JAKARTA - Pagi tadi Presiden Joko Widodo meminta seluruh pemangku kepentingan untuk mengkampanyekan cinta produk Indonesia . Selain itu, Jokowi juga menggaungkan benci produk asing.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengartikan pernyataan yang disampaikan oleh Jokowi itu untuk mempersiapkan produk dalam negeri. ( Baca juga:Mutasi Baru Covid-19 Masuk Indonesia, Jokowi: Tak Perlu Khawatir )
"Kalau dalam kacamata Kementerian Perindustrian yang disampaikan oleh Bapak Presiden adalah perintah siapkan produksi dalam negeri," kata Agus dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2021 secara virtual, Kamis (4/3/2021).
Untuk mencapai tujuan itu, kata Agus, semua instrumen kebijakan harus mengarah ke situ. Agus pun mengungkapkan salah satu keberhasilan dalam meningkatkan produksi dalam negeri dan menekan importasi di industri logam.
"Salah satu sektor yang kami berhasil tangani adalah logam. Importasinya turun tapi di sisi yang lain kesiapan industri dalam negerinya untuk mengisi produk-produk yang biasanya diimportasi, itu bisa siap," terangnya. ( Baca juga:Erick Thohir Ungkap Manfaat Said Aqil Jadi Komisaris PT KAI )
Saat ini, berdasarkan data Kemenperin, rata-rata utilisasi industri logam sudah tinggi, yaitu sebesar 70%. Dengan begitu diharapkan bisa mengurangi ketergantungan impor.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengartikan pernyataan yang disampaikan oleh Jokowi itu untuk mempersiapkan produk dalam negeri. ( Baca juga:Mutasi Baru Covid-19 Masuk Indonesia, Jokowi: Tak Perlu Khawatir )
"Kalau dalam kacamata Kementerian Perindustrian yang disampaikan oleh Bapak Presiden adalah perintah siapkan produksi dalam negeri," kata Agus dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2021 secara virtual, Kamis (4/3/2021).
Untuk mencapai tujuan itu, kata Agus, semua instrumen kebijakan harus mengarah ke situ. Agus pun mengungkapkan salah satu keberhasilan dalam meningkatkan produksi dalam negeri dan menekan importasi di industri logam.
"Salah satu sektor yang kami berhasil tangani adalah logam. Importasinya turun tapi di sisi yang lain kesiapan industri dalam negerinya untuk mengisi produk-produk yang biasanya diimportasi, itu bisa siap," terangnya. ( Baca juga:Erick Thohir Ungkap Manfaat Said Aqil Jadi Komisaris PT KAI )
Saat ini, berdasarkan data Kemenperin, rata-rata utilisasi industri logam sudah tinggi, yaitu sebesar 70%. Dengan begitu diharapkan bisa mengurangi ketergantungan impor.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda