Membuat Pengguna Jalan Tol Aman dan Nyaman Lewat Genggaman
Minggu, 07 Maret 2021 - 16:23 WIB
Fitur panic shake, menurut Agus, memang disiapkan untuk mengantisipasi adanya panggilan darurat dari pengguna jalan tol yang ada dalam keadaan bahaya, seperti yang dialami oleh Ibu Ratih tadi. Hanya dengan menggoyangkan gadget yang dimiliki, sudah bisa menghubungi petugas jalan tol.
Ditambahkan oleh Operation & Maintenance Management Group Head Jasa Marga Atika Dara Prahita, Travoy 3.0 merupakan pengembangan dari aplikasi Travoy yang sebelumnya telah diluncurkan sejak tahun 2019 lalu. Aplikasi ini juga diintegrasikan dengan aplikasi yang juga dikelola oleh Jasa Marga lainnya, JMCARe.
Penggabungan JMCare dengan Travoy yang kemudian melahirkan Travoy 3.0. Aplikasi ini sudah dapat diunduh oleh pengguna jalan tol, baik untuk pengguna iOS maupun Android.
Di saat peringatan HUT ke 43, Jasa Marga juga memperkenalkan Pusat Kendali (Command Center ) lalu lintas jalan tol berbasis Intelligent Transportation System (ITS). Sistem pusat kendali jalan tol seperti ini merupakan yang pertama dan terlengkap di Indonesia. Keunggulan JMTC terletak pada sistem ITS yang dapat mengintegrasikan seluruh peralatan informasi dan komunikasi di jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga Group.
JMTC merupakan penyempurnaan dari Jasa Marga Traffic Information Center (JMTIC), pusat informasi dan komunikasi lalu lintas jalan tol yang telah beroperasi sejak tahun 2005. Saat ini JMTC didukung oleh 1.705 CCTV, 65 Smart CCTV, 204 VMS, dan 22 Remote Traffic Monitoring System (RTMS) yang tersebar di jalan tol di seluruh Indonesia yang dikelola oleh Jasa Marga.
Melalui pusat kendali jalan tol ini, Jasa Marga dapat berkoordinasi dengan para stakeholder, seperti Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian PUPR untuk mengambil keputusan rekayasa lalu lintas. Kapan harus menerapkan contra flow, ramp metering, atau one way secara proporsional, mengikuti kondisi real di lapangan.
Pengguna aplikasi Travoy 3.0 secara otomatis terhubung dengan berbagai informasi yang disampaikan JMTC. Ini bisa terwujud karena JMTC dilengkapi dengan Advanced Traveller Information System (ATIS), yang dapat memberikan informasi kepada pengguna jalan tol baik sebelum maupun selama dalam perjalanan.
Tak hanya itu, JMTC juga dilengkapi Advanced Traffic Management System (ATMS) yang mampu menganalisa kondisi kepadatan di jalan tol melalui kecepatan rata-rata kendaraan. Serta mampu menghitung volume kendaraan. Apabila kecepatan kendaraan mendekati kecepatan minimum dan volume kendaraan mendekati kapasitas maksimal suatu ruas jalan tol, sistem ini memberikan peringatan dini kepada petugas untuk dapat melakukan pengaturan lalu lintas.
Bangkit Lebih Cepat
Ditambahkan oleh Operation & Maintenance Management Group Head Jasa Marga Atika Dara Prahita, Travoy 3.0 merupakan pengembangan dari aplikasi Travoy yang sebelumnya telah diluncurkan sejak tahun 2019 lalu. Aplikasi ini juga diintegrasikan dengan aplikasi yang juga dikelola oleh Jasa Marga lainnya, JMCARe.
Penggabungan JMCare dengan Travoy yang kemudian melahirkan Travoy 3.0. Aplikasi ini sudah dapat diunduh oleh pengguna jalan tol, baik untuk pengguna iOS maupun Android.
Di saat peringatan HUT ke 43, Jasa Marga juga memperkenalkan Pusat Kendali (Command Center ) lalu lintas jalan tol berbasis Intelligent Transportation System (ITS). Sistem pusat kendali jalan tol seperti ini merupakan yang pertama dan terlengkap di Indonesia. Keunggulan JMTC terletak pada sistem ITS yang dapat mengintegrasikan seluruh peralatan informasi dan komunikasi di jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga Group.
JMTC merupakan penyempurnaan dari Jasa Marga Traffic Information Center (JMTIC), pusat informasi dan komunikasi lalu lintas jalan tol yang telah beroperasi sejak tahun 2005. Saat ini JMTC didukung oleh 1.705 CCTV, 65 Smart CCTV, 204 VMS, dan 22 Remote Traffic Monitoring System (RTMS) yang tersebar di jalan tol di seluruh Indonesia yang dikelola oleh Jasa Marga.
Melalui pusat kendali jalan tol ini, Jasa Marga dapat berkoordinasi dengan para stakeholder, seperti Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian PUPR untuk mengambil keputusan rekayasa lalu lintas. Kapan harus menerapkan contra flow, ramp metering, atau one way secara proporsional, mengikuti kondisi real di lapangan.
Pengguna aplikasi Travoy 3.0 secara otomatis terhubung dengan berbagai informasi yang disampaikan JMTC. Ini bisa terwujud karena JMTC dilengkapi dengan Advanced Traveller Information System (ATIS), yang dapat memberikan informasi kepada pengguna jalan tol baik sebelum maupun selama dalam perjalanan.
Tak hanya itu, JMTC juga dilengkapi Advanced Traffic Management System (ATMS) yang mampu menganalisa kondisi kepadatan di jalan tol melalui kecepatan rata-rata kendaraan. Serta mampu menghitung volume kendaraan. Apabila kecepatan kendaraan mendekati kecepatan minimum dan volume kendaraan mendekati kapasitas maksimal suatu ruas jalan tol, sistem ini memberikan peringatan dini kepada petugas untuk dapat melakukan pengaturan lalu lintas.
Bangkit Lebih Cepat
Lihat Juga :
tulis komentar anda