Ajak Akademisi Susun Strategi Pengembangan UMKM, Airlangga Banjir Pujian
Jum'at, 12 Maret 2021 - 20:08 WIB
SURAKARTA - Safari Diskusi Kampus yang diinisiasi Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto diapresiasi oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta . Langkah Menko Airlangga dinilai tepat karena telah melibatkan masukan dari akademisi untuk menyusun strategi pengembangan UMKM di tengah pandemi.
Apresiasi ini disampaikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta Sofyan Anif saat membuka Safari Diskusi yang mengangkat tema “Meningkatkan Daya Saing UMKM: Arah dan Srategi Pengembangan dan Pemberdayaan” di Gedung Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Diskusi sekaligus serap aspirasi rutin dari kampus ke kampus kali ini menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sebagai Keynote Speaker yang hadir secara daring.
“Pemerintah dan perguruan tinggi harus saling bekerja sama dalam melakukan kajian, analisis, memetakan potensi yang dimiliki UMKM di tingkat nasional sampai daerah. Dalam situasi penuh keterbatasan masa pandemi upaya pemerintah melalui Kemenko Perekonomian dalam membuka diskusi bersama masyarakat sipil seperti kampus sangat diapresiasi”, ujar Sofyan.
Terlebih, kata Sofyan, pandemi Covid-19 ini memberikan dampak yang sangat luas. Tak hanya kesehatan namun juga perekonomian, khususnya perkembangan UMKM, serta masalah sosial lainnya.
Di tengah kondisi pandemi, Sofyan menambahkan, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sipil, khususnya kalangan akademisi, amat dibutuhkan. Mulai dari perencanaan, implementasi sampai evaluasi terkait pengembangan UMKM dan kebijakan ekonomi krusial lainnya.
Hal senada disampaikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Syamsudin. Ia mengatakan diskusi ini menjadi langkah positif karena pemerintah bersedia melibatkan akademisi dalam penyusunan kebijakan. Utamanya untuk meningkatkan daya saing UMKM ke depan.
"Kegiatan ini positif sekali diselenggarakan oleh Kemenko Perekonomian, artinya penelitian-penelitian yang telah ada di FEB UMS ini belum tentu bisa terdengar hasilnya. Tapi dengan cara ini, secara tidak langsung pemerintah bisa mengetahui kondisi UMKM di Solo. Saya bangga sekali dan mengapresiasi sekali," ujar Syamsudin.
Kegiatan Safari Diskusi Kampus sebelumnya telah dilaksanakan di Universitas Islam Bandung, Universitas Brawijaya, Universitas Lampung, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
Sosialisasi kebijakan ekonomi pemerintah dan serap aspirasi ini rencananya akan terus dilaksanakan sepanjang tahun 2021 di sejumlah kampus di Indonesia.
Apresiasi ini disampaikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta Sofyan Anif saat membuka Safari Diskusi yang mengangkat tema “Meningkatkan Daya Saing UMKM: Arah dan Srategi Pengembangan dan Pemberdayaan” di Gedung Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Diskusi sekaligus serap aspirasi rutin dari kampus ke kampus kali ini menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sebagai Keynote Speaker yang hadir secara daring.
“Pemerintah dan perguruan tinggi harus saling bekerja sama dalam melakukan kajian, analisis, memetakan potensi yang dimiliki UMKM di tingkat nasional sampai daerah. Dalam situasi penuh keterbatasan masa pandemi upaya pemerintah melalui Kemenko Perekonomian dalam membuka diskusi bersama masyarakat sipil seperti kampus sangat diapresiasi”, ujar Sofyan.
Terlebih, kata Sofyan, pandemi Covid-19 ini memberikan dampak yang sangat luas. Tak hanya kesehatan namun juga perekonomian, khususnya perkembangan UMKM, serta masalah sosial lainnya.
Di tengah kondisi pandemi, Sofyan menambahkan, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sipil, khususnya kalangan akademisi, amat dibutuhkan. Mulai dari perencanaan, implementasi sampai evaluasi terkait pengembangan UMKM dan kebijakan ekonomi krusial lainnya.
Hal senada disampaikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Syamsudin. Ia mengatakan diskusi ini menjadi langkah positif karena pemerintah bersedia melibatkan akademisi dalam penyusunan kebijakan. Utamanya untuk meningkatkan daya saing UMKM ke depan.
"Kegiatan ini positif sekali diselenggarakan oleh Kemenko Perekonomian, artinya penelitian-penelitian yang telah ada di FEB UMS ini belum tentu bisa terdengar hasilnya. Tapi dengan cara ini, secara tidak langsung pemerintah bisa mengetahui kondisi UMKM di Solo. Saya bangga sekali dan mengapresiasi sekali," ujar Syamsudin.
Kegiatan Safari Diskusi Kampus sebelumnya telah dilaksanakan di Universitas Islam Bandung, Universitas Brawijaya, Universitas Lampung, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
Sosialisasi kebijakan ekonomi pemerintah dan serap aspirasi ini rencananya akan terus dilaksanakan sepanjang tahun 2021 di sejumlah kampus di Indonesia.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda