Stafsus Erick: 50.000 Orang Ikut Sentra Vaksinasi BUMN
Selasa, 16 Maret 2021 - 20:16 WIB
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat program Sentra Vaksinasi BUMN sudah melayani 50.000 orang. Jumlah tersebut terdiri dari kalangan lanjut usia (lansia) dan pelayanan publik ber-KTP DKI Jakarta
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyebut, capaian itu merupakan akumulasi dari pelaksanaan hari pertama hingga kesembilan. Dimana, realisasi per harinya mampu melayani 7.000 orang lansia dan pelayanan publik. Angka ini melebihi target Kementerian BUMN dan Kementerian Kesehatan sebesar 5.000 orang per hari.
"Dan hari ini rekor lagi terjadi untuk lansia divaksin di Istora dan kemungkinannya dengan ditambah dengan pelayanan publik, hari ke sembilan ini kami sudah mencatat sampai mungkin 50.000 hari ini. Per harinya kita sanggup 7.000 kok lebih dan terlayani dengan baik," ujar Arya dalam konferensi pers secara virtual Selasa (16/3/2021).
Capaian tersebut dinilai karena adanya antusias para lansia di Jakarta. Kementerian BUMN bahkan akan menambah kapasitas lokasi karena animo tersebut.
"Ini karena antusia sebesar dari lansia kemungkinan dalam berapa hari kita akan buka di Tennis Indoor Nanti kami pisahkan antara vaksinasi untuk pelayan publik dan lansia yang tadinya terpisah jalur sekarang terpisah gedung," kata dia.
Pemerintah sudah menyepakati untuk memberikan vaksinasi gratis bagi lansia ber-KTP non Jakarta. Lansia yang dimaksud adalah mereka yang masih bertempat tinggal di Jakarta dan Jabodetabek.
"Tadinya Sentra Vaksinasi Bersama BUMN itu dilakukan untuk lansia ber-KTP Jakarta, sekarang oleh kawan-kawan Kemenkes diperbolehkan untuk dibuka untuk bagi lansia non-KTP Jakarta," tutur Arya.
Pemerintah pun berharap dengan perluasan atau peningkatan jumlah lansia yang divaksin mampu mempercepat program vaksinasi nasional yang menjadi fokus pemerintah saat ini.
"Mudah-mudahan sangat nyaman dibuat untuk lansia, ini ternyata memberikan dampak banyaknya lansia ingin divaksin. Karena kita tahu pemerintah ingin mempercepat herd immunity terutama bisa menjaga keselamatan para lansia, sehingga langkah ini bisa membantu percepatan hardimunity," katanya.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyebut, capaian itu merupakan akumulasi dari pelaksanaan hari pertama hingga kesembilan. Dimana, realisasi per harinya mampu melayani 7.000 orang lansia dan pelayanan publik. Angka ini melebihi target Kementerian BUMN dan Kementerian Kesehatan sebesar 5.000 orang per hari.
"Dan hari ini rekor lagi terjadi untuk lansia divaksin di Istora dan kemungkinannya dengan ditambah dengan pelayanan publik, hari ke sembilan ini kami sudah mencatat sampai mungkin 50.000 hari ini. Per harinya kita sanggup 7.000 kok lebih dan terlayani dengan baik," ujar Arya dalam konferensi pers secara virtual Selasa (16/3/2021).
Capaian tersebut dinilai karena adanya antusias para lansia di Jakarta. Kementerian BUMN bahkan akan menambah kapasitas lokasi karena animo tersebut.
"Ini karena antusia sebesar dari lansia kemungkinan dalam berapa hari kita akan buka di Tennis Indoor Nanti kami pisahkan antara vaksinasi untuk pelayan publik dan lansia yang tadinya terpisah jalur sekarang terpisah gedung," kata dia.
Pemerintah sudah menyepakati untuk memberikan vaksinasi gratis bagi lansia ber-KTP non Jakarta. Lansia yang dimaksud adalah mereka yang masih bertempat tinggal di Jakarta dan Jabodetabek.
"Tadinya Sentra Vaksinasi Bersama BUMN itu dilakukan untuk lansia ber-KTP Jakarta, sekarang oleh kawan-kawan Kemenkes diperbolehkan untuk dibuka untuk bagi lansia non-KTP Jakarta," tutur Arya.
Pemerintah pun berharap dengan perluasan atau peningkatan jumlah lansia yang divaksin mampu mempercepat program vaksinasi nasional yang menjadi fokus pemerintah saat ini.
"Mudah-mudahan sangat nyaman dibuat untuk lansia, ini ternyata memberikan dampak banyaknya lansia ingin divaksin. Karena kita tahu pemerintah ingin mempercepat herd immunity terutama bisa menjaga keselamatan para lansia, sehingga langkah ini bisa membantu percepatan hardimunity," katanya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda