Bisnis Sawit Dapat Angin Segar, Mentari Group Siap Ekspansi Buka Pabrik Baru
Senin, 22 Maret 2021 - 19:56 WIB
Dua tahun terakhir merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Mentari Group, antara lain disebabkan harga komoditi sawit yang saat itu belum kondusif. Tak heran, saat itu ada salah satu anak usaha Mentari Group, yaitu PT Mentari Agung Jaya Usaha, yang mengalami kesulitan untuk melakukan pembayaran cicilan ke beberapa krediturnya hingga kemudian menjadi sengketa di pengadilan.
Beruntungnya mitra-mitra tersebut kemudian bersedia berdamai dan setuju untuk mengakhiri perselisihan di pengadilan (homologasi), sebagaimana tertuang dalam keputusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang sudah disyahkan pada 31 Maret 2020. Dengan demikian persoalan hukumnya sudah selesai.
Ke depan manajemen Mentari Group yakin prospek bisnis sawit akan semakin positif seiring peningkatan konsumsi biodiesel di dalam negeri sebagai imbas positif dari program B30 yang digalakkan pemerintah. Selain dorongan dari pasar domestik, demand di pasar global juga cenderung membaik sehingga akan meningkatkan volume ekspor dan harga minyak sawit nasional.
Trend membaiknya harga CPO dunia itu sejatinya juga seiring dengan membaiknya harga minyak nabati lainnya di market global. Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) melaporkan indeks harga minyak nabati di bulan Februari, misalnya, berada di rata-rata 147,4 poin.
Indeks tersebut naik 8,6 poin (atau 6,2%) dari Januari dan menandai level tertinggi sejak April 2012. Sementara Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memprediksi produksi CPO di Indonesia tahun 2021 setidaknya akan naik 3,5% (yoy) menjadi 49 juta ton dari realisasi tahun lalu yang hanya sebanyak 47,4 juta ton.
Beruntungnya mitra-mitra tersebut kemudian bersedia berdamai dan setuju untuk mengakhiri perselisihan di pengadilan (homologasi), sebagaimana tertuang dalam keputusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang sudah disyahkan pada 31 Maret 2020. Dengan demikian persoalan hukumnya sudah selesai.
Ke depan manajemen Mentari Group yakin prospek bisnis sawit akan semakin positif seiring peningkatan konsumsi biodiesel di dalam negeri sebagai imbas positif dari program B30 yang digalakkan pemerintah. Selain dorongan dari pasar domestik, demand di pasar global juga cenderung membaik sehingga akan meningkatkan volume ekspor dan harga minyak sawit nasional.
Trend membaiknya harga CPO dunia itu sejatinya juga seiring dengan membaiknya harga minyak nabati lainnya di market global. Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) melaporkan indeks harga minyak nabati di bulan Februari, misalnya, berada di rata-rata 147,4 poin.
Indeks tersebut naik 8,6 poin (atau 6,2%) dari Januari dan menandai level tertinggi sejak April 2012. Sementara Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memprediksi produksi CPO di Indonesia tahun 2021 setidaknya akan naik 3,5% (yoy) menjadi 49 juta ton dari realisasi tahun lalu yang hanya sebanyak 47,4 juta ton.
(akr)
tulis komentar anda