Menhub-KNKT Umumkan Temuan CVR Sriwijaya Air SJ-182 Siang Ini
Rabu, 31 Maret 2021 - 09:36 WIB
Namun, lanjut Nurcahyo, dirinya belum bisa memastikan bagian autothrottle mana yang mengalami kerusakan. Sebab, kondisi autothrottle saat itu sangat berlainan. Paslnya, autothrottle sebelah kiri terus mundur jauh. Sedangkan untuk autothrottle yang sebelah kanan memang tidak mundur tapi tak bergerak alias macet.
"Saat ini memang yang kita ketahui bergerak mundur apakah ini yang rusak kita belum tahu karena dua-duanya menunjukkan sikap yang berbeda. Dua-duanya mengalami anomali. Yang sebelah kiri mundur terlalu jauh, yang kanan seperti tidak bergerak seperti macet," jelasnya.
Apalagi lanjut Nurcahyo, autothrottle mendapatkan masukan dari 13 komponen lain terkait. Oleh karena itu, dirinya masih belum bisa menentukan apakah ada kerusakan pada tuas pengatur tenaga mesin.
"Jadi yang muncul terlihat penyebabnya komponen yang mana kami belum bisa menentukan. Yang kami lihat autothrottle-nya bergerak masalahnya di mana belum bisa ditentukan. Jadi apa yang terjadi kami belum tahu masalahnya apa," jelasnya.
Nurcahyo menambahkan, untuk memastikan dirinya masih menunggu black box lainnya yang berisi Cockpit Voice Recorder (CVR) untuk ditemukan. Sehingga dirinya juga bisa mengetahui pembicaraan dan tindakan yang dilakukan oleh pilot pada saat masalah autothrottle terjadi.
"Kenapa pilot enggak bisa recover, ini juga pertanyaannya, Kalau CVR sudah ketemu ini bisa diketahui. Ada masalah apa ini juga pertanyaan kami juga," jelasnya.
Dalam pencarian CVR, Nurcahyo sendiri mengaku jika pihaknya akan menggunakan mesin peniup lumpur. Mengingat, kemungkinan keberadaan CVR ini sudah tertimbun lumpur.
"Kita sudah menggunakan mulai kemarin peniup lumpur supaya diharapkan lebih bersih posisi dari CVR, kemarin sudah tiup pagi, sorenya penyelam datang air lumpur dari sungai gak keliatan hasil ditiup ini kondisinya baik. sudah mulai terlihat bagian-bagian area ditengarai," jelasnya.
"Saat ini memang yang kita ketahui bergerak mundur apakah ini yang rusak kita belum tahu karena dua-duanya menunjukkan sikap yang berbeda. Dua-duanya mengalami anomali. Yang sebelah kiri mundur terlalu jauh, yang kanan seperti tidak bergerak seperti macet," jelasnya.
Apalagi lanjut Nurcahyo, autothrottle mendapatkan masukan dari 13 komponen lain terkait. Oleh karena itu, dirinya masih belum bisa menentukan apakah ada kerusakan pada tuas pengatur tenaga mesin.
"Jadi yang muncul terlihat penyebabnya komponen yang mana kami belum bisa menentukan. Yang kami lihat autothrottle-nya bergerak masalahnya di mana belum bisa ditentukan. Jadi apa yang terjadi kami belum tahu masalahnya apa," jelasnya.
Nurcahyo menambahkan, untuk memastikan dirinya masih menunggu black box lainnya yang berisi Cockpit Voice Recorder (CVR) untuk ditemukan. Sehingga dirinya juga bisa mengetahui pembicaraan dan tindakan yang dilakukan oleh pilot pada saat masalah autothrottle terjadi.
"Kenapa pilot enggak bisa recover, ini juga pertanyaannya, Kalau CVR sudah ketemu ini bisa diketahui. Ada masalah apa ini juga pertanyaan kami juga," jelasnya.
Dalam pencarian CVR, Nurcahyo sendiri mengaku jika pihaknya akan menggunakan mesin peniup lumpur. Mengingat, kemungkinan keberadaan CVR ini sudah tertimbun lumpur.
"Kita sudah menggunakan mulai kemarin peniup lumpur supaya diharapkan lebih bersih posisi dari CVR, kemarin sudah tiup pagi, sorenya penyelam datang air lumpur dari sungai gak keliatan hasil ditiup ini kondisinya baik. sudah mulai terlihat bagian-bagian area ditengarai," jelasnya.
(ind)
tulis komentar anda