Efek Pagebluk: Ledakan PHK, Supply Demand Shock!
Rabu, 07 April 2021 - 20:26 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak buruk hampir di semua aspek kehidupan manusia. Di tahun 2020, sektor ekonomi menjadi salah satu sektor yang sangat terdampak akibat pandemi Covid-19.
Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee mengatakan, dampak dari pandemi Covid-19 ini adalah gangguan pada supply dan demand shock di Indonesia. Di mana, konsumen menahan konsumsinya dan juga terdapat gangguan pada supply chain yang mengakibatkan terganggunya proses produksi.
“Pada supply shock kita lihat impor bahan baku terganggu ketika pandemi pertama kali datang dan kemudian logistik di dalam negeri juga terganggu. Sementara itu, akibat dari PSBB juga banyak produksi di dalam negeri yang terganggu,” katanya dalam acara Parade Webinar HUT Okezone ke-14 Sesi II, Rabu (7/4/2021).
Lanjutnya, demand shock yang terganggu disebabkan karena angka PHK yang naik cukup signifikan selama pandemi ini. Kemudian, turunnya daya beli masyarakat dan pembatasan aktivitas menyebabkan demand seseorang menjadi terganggu. Sementara itu, kata dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II di tahun 2020 sempat berada di angka 5,32%. Oleh karena itu, Indonesia harus bangkit dari pertumbuhan ekonomi yang negatif ini.
Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee mengatakan, dampak dari pandemi Covid-19 ini adalah gangguan pada supply dan demand shock di Indonesia. Di mana, konsumen menahan konsumsinya dan juga terdapat gangguan pada supply chain yang mengakibatkan terganggunya proses produksi.
“Pada supply shock kita lihat impor bahan baku terganggu ketika pandemi pertama kali datang dan kemudian logistik di dalam negeri juga terganggu. Sementara itu, akibat dari PSBB juga banyak produksi di dalam negeri yang terganggu,” katanya dalam acara Parade Webinar HUT Okezone ke-14 Sesi II, Rabu (7/4/2021).
Lanjutnya, demand shock yang terganggu disebabkan karena angka PHK yang naik cukup signifikan selama pandemi ini. Kemudian, turunnya daya beli masyarakat dan pembatasan aktivitas menyebabkan demand seseorang menjadi terganggu. Sementara itu, kata dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II di tahun 2020 sempat berada di angka 5,32%. Oleh karena itu, Indonesia harus bangkit dari pertumbuhan ekonomi yang negatif ini.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda