Kementan Dukung Milenial Bangun Pertanian Berkelanjutan
Jum'at, 09 April 2021 - 03:05 WIB
Topik bahasan tersebut mengemuka pada Lokakarya (Workshop) yang diinisiasi Kementan khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian bersama organisasi regional, Asian Productivity Organization (APO) yang berkedudukan di Tokyo, Jepang.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan kegiatan Workshop APO ini bertujuan mempelajari serta meninjau inisiatif dan skema kebijakan. Selain itu juga untuk menarik generasi muda ke perdesaan dan bekerja di sektor pertanian.
“Melalui workshop, kita identifikasi dan promosikan praktik-praktik terbaik yang mendukung ketertarikan generasi muda ke pertanian, dan mendiskusikan peluang dan tantangan dalam mempromosikan keterlibatan pemuda di sektor pertanian,” kata Dedi Nursyamsi.
Menurutnya, hal itu, sejalan dengan instruksi dan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang mengharapkan tranformasi ilmu dari Workshop APO, bisa menjadi ajang berbagi informasi dan ilmu bagi kemajuan pertanian di Indonesia maupun Asia. “Termasuk tentunya peningkatan kualitas SDM pertanian.”
Sebelumnya, pada sesi pembukaan Workshop APO pada Selasa (6/4), Ratna Sari Dewi dari Perwakilan National Productivity Organization (NPO) Indonesia yang berkedudukan di Kementerian Ketenagakerjaan RI mengapresiasi BPPSDMP Kementan dan Sekretariat APO yang telah menggelar workshop online tersebut.
Merujuk pada Buku Data Produktivitas APO 2020, kata Ratna, diketahui bahwa sektor pertanian masih mendominasi di sebagian besar negara Asia - Pasifik, menyumbang 31% dari total lapangan kerja pada 2018, diikuti oleh manufaktur 16% dan jasa 16%.
“Mayoritas penduduk berbasis pertanian ini, bermukim di perdesaan, menunjukkan bahwa pertanian merupakan salah satu sumber utama lapangan kerja bagi kaum muda,” kata Ratna.
Lihat Juga: Gerak Cepat Atasi Kekeringan, Kementan Sabet Penghargaan Komunikasi Publik Terbaik di AMH 2024
Dalam kesempatan terpisah, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan kegiatan Workshop APO ini bertujuan mempelajari serta meninjau inisiatif dan skema kebijakan. Selain itu juga untuk menarik generasi muda ke perdesaan dan bekerja di sektor pertanian.
“Melalui workshop, kita identifikasi dan promosikan praktik-praktik terbaik yang mendukung ketertarikan generasi muda ke pertanian, dan mendiskusikan peluang dan tantangan dalam mempromosikan keterlibatan pemuda di sektor pertanian,” kata Dedi Nursyamsi.
Menurutnya, hal itu, sejalan dengan instruksi dan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang mengharapkan tranformasi ilmu dari Workshop APO, bisa menjadi ajang berbagi informasi dan ilmu bagi kemajuan pertanian di Indonesia maupun Asia. “Termasuk tentunya peningkatan kualitas SDM pertanian.”
Sebelumnya, pada sesi pembukaan Workshop APO pada Selasa (6/4), Ratna Sari Dewi dari Perwakilan National Productivity Organization (NPO) Indonesia yang berkedudukan di Kementerian Ketenagakerjaan RI mengapresiasi BPPSDMP Kementan dan Sekretariat APO yang telah menggelar workshop online tersebut.
Merujuk pada Buku Data Produktivitas APO 2020, kata Ratna, diketahui bahwa sektor pertanian masih mendominasi di sebagian besar negara Asia - Pasifik, menyumbang 31% dari total lapangan kerja pada 2018, diikuti oleh manufaktur 16% dan jasa 16%.
“Mayoritas penduduk berbasis pertanian ini, bermukim di perdesaan, menunjukkan bahwa pertanian merupakan salah satu sumber utama lapangan kerja bagi kaum muda,” kata Ratna.
Lihat Juga: Gerak Cepat Atasi Kekeringan, Kementan Sabet Penghargaan Komunikasi Publik Terbaik di AMH 2024
(dar)
tulis komentar anda