Waskita Karya Optimistis Kinerja Membaik Setelah Pandemi
Rabu, 14 April 2021 - 06:57 WIB
Bisa dijabarkan terkait utang perseroan?
Akhir tahun 2020, pinjaman Waskita Rp89,9 triliun. Kita bisa hitung berapa bunga bank-nya. Kalau 10% saja, sudah Rp9 triliun. Tahun 2020, konsolidasi bunga bank yang ditanggung Waskita itu Rp4,5 triliun. Waskita baru sekali (bayar bunga) Rp4,5 atau Rp5 triliun.
Performa anak-anak perusahaan mengalami hambatan. Waskita Tol Road demikian juga karena tidak bisa divestasi. Dia terbebani sehingga mengalami kerugian. Ini yang menyebabkan konsolidasi kerugian mencapai Rp7 triliun lebih.
Sebetulnya, kami enggak khawatir dengan utang Rp89 triliun atau Rp90 triliun karena Waskita punya aset Rp115 triliun. Artinya, gampangannya kalau aset dijual semua, Rp90 triliun bayar utang lunas. Masih punya tetap punya duit.
Apa upaya untuk menurunkan beban utang itu?
Tahun ini, divestasi adalah program utama untuk menurunkan pinjaman tadi. Kalau pinjaman turun, otomatis bunga bank turun. Kalau ini terjadi, kami bisa efisien dan saving. Dengan proses vaksinasi yang sudah dilakukan pemerintah, sekarang kelihatan prositif Covid-19 turun drastis. Kalau ini terus semakin banyak, Covid-19 akan turun, bisnis akan berjalan.
Kalau bisa berjalan, proses divestasi itu ada 9 ruas tol. Kalau itu terjadi, kami menghemat separuh lebih. Sembilan ruas tol itu bisa Rp16 triliun. Ikutannya, bisa menurunkan pinjaman sampai Rp36 triliun.
Dari 9 ruas yang kami rencanakan itu satu sudah deal, Medan-Kualanamu. Waskita punya 30%. harapannya bulan ini sudah cair. Kemudian, Semarang-Batang itu SMI (Sarana Multi Infrastruktur) mau ambil. Kemudian, dalam proses Cibitung-Cilincing sama Pelindo II. Kita sudah proses administrasi. Artinya, selesai pada April ini.
Bagaimana ruas tol lainnya?
Akhir tahun 2020, pinjaman Waskita Rp89,9 triliun. Kita bisa hitung berapa bunga bank-nya. Kalau 10% saja, sudah Rp9 triliun. Tahun 2020, konsolidasi bunga bank yang ditanggung Waskita itu Rp4,5 triliun. Waskita baru sekali (bayar bunga) Rp4,5 atau Rp5 triliun.
Performa anak-anak perusahaan mengalami hambatan. Waskita Tol Road demikian juga karena tidak bisa divestasi. Dia terbebani sehingga mengalami kerugian. Ini yang menyebabkan konsolidasi kerugian mencapai Rp7 triliun lebih.
Sebetulnya, kami enggak khawatir dengan utang Rp89 triliun atau Rp90 triliun karena Waskita punya aset Rp115 triliun. Artinya, gampangannya kalau aset dijual semua, Rp90 triliun bayar utang lunas. Masih punya tetap punya duit.
Apa upaya untuk menurunkan beban utang itu?
Tahun ini, divestasi adalah program utama untuk menurunkan pinjaman tadi. Kalau pinjaman turun, otomatis bunga bank turun. Kalau ini terjadi, kami bisa efisien dan saving. Dengan proses vaksinasi yang sudah dilakukan pemerintah, sekarang kelihatan prositif Covid-19 turun drastis. Kalau ini terus semakin banyak, Covid-19 akan turun, bisnis akan berjalan.
Kalau bisa berjalan, proses divestasi itu ada 9 ruas tol. Kalau itu terjadi, kami menghemat separuh lebih. Sembilan ruas tol itu bisa Rp16 triliun. Ikutannya, bisa menurunkan pinjaman sampai Rp36 triliun.
Dari 9 ruas yang kami rencanakan itu satu sudah deal, Medan-Kualanamu. Waskita punya 30%. harapannya bulan ini sudah cair. Kemudian, Semarang-Batang itu SMI (Sarana Multi Infrastruktur) mau ambil. Kemudian, dalam proses Cibitung-Cilincing sama Pelindo II. Kita sudah proses administrasi. Artinya, selesai pada April ini.
Bagaimana ruas tol lainnya?
tulis komentar anda