Perum Bulog Andil Topang Sulsel Jadi Penyangga Pangan Nasional

Senin, 19 April 2021 - 12:26 WIB
“Padi itu untuk daerah Sulawesi Selatan tiada hari tanpa tanam dan tiada hari tanpa panen begitu istilahnya dan itu kenyataan yang ada di lapangan. Misalnya sektor barat, Sulawesi Selatan bagian barat tanam otomatis sektor timur itu panen, begitu pula sektor utara dan banyak pangan-pangan yang bisa mendukung seperti umbi-umbian dan sebagainya. Menurut prakiraan saya tidak ada hentinya, bahkan kami dari petani Sulawesi Selatan itu bisa dikatakan bahwa yang terhebat dan terbanyak itu produksinya adalah Sulawesi Selatan,” ungkapnya.



Dia menyebutkan, jika rata-rat produksi per hektare sawah mencapai 9 ton per hektare, dengan distribusi besar ke tujuh hingga delapan provinsi utamanya sektor timur. Bahkan sudah ke Kalimantan bahkan sampai ke Jawa. Sektor timur itu seperti Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.

“Peran Bulog menyerap hasil panen petani sudah dilakukan dengan baik, hanya saja perlu diperhatikan penerapan HPP agar tidak menjadi kompetitor sektor swasta yang menyebabkan petani berpaling ke Bulog ,” ungkapnya.

Yunus merinci, saat ini anggota KTNA mencapai 47.000 tergabung dalam gabungan kelompok tani atau gapoktan, dengan satu gapoktan terdiri dari 25-30 petani.



“Sangat disyukuri musim panen sepanjang tahun menyebabkan stok beras aman, dan pendapatan petani dapat terjaga baik bisa mencapai Rp5 juta ke atas sekali panen. Bahkan, kalau sebelum pandemi diatasnya itu, tapi untuk rata-rata sekarang ya seperti itu,” paparnya.

Dengan kondisi tersebut, ke depan KTNA berharap Bulog semakin memaksimalkan sinerginya agar tercipta saling mendukung antarlembaga utamanya dalam menyerap hasil panen petani.
(luq)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More