Kementan Tingkatkan Peran Penyuluh Pertanian untuk Dampingi Petani Sawit
Rabu, 21 April 2021 - 05:08 WIB
“Kebun sawit secara keseluruhan menyerap 8,2 juta orang tenaga kerja. Sawit juga sumber penghidupan 1,5 juta keluarga petani,” kata Dedi Nursyamsi didampingi Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah dan Government Advisor PT SMART Tbk, R Azis Hidayat.
Dia mengharapkan penyuluh swadaya dan swasta memanfaatkan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP Kostratani) sebagai sarana melakukan aktivitas pemberdayaan petani/pekebun sawit.
(Baca juga:Jalan Tengah Penyelesaian Sawit Rakyat dalam Kawasan Hutan)
Menurut Azis Hidayat, luas kebun sawit secara nasional mencapai 16,38 juta ha. Dari total kebun sawit tersebut, kebun sawit rakyat mencapai 6,72 juta ha. Dari 6,72 juta ha kebun sawit rakyat tersebut yang harus diremajakan/direplanting melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR) seluas 2,78 juta ha. “2,27 juta ha di antaranya melalui plasma dan swadaya,” kata Azis Hidayat.
Target peremajaan PSR pada 2021, lanjut Azis Hidayat, sekitar 180.000 ha. Kebun sawit tersebut tersebar di 108 kabupaten di 21 provinsi. “Target terluas Riau sekitar 26.500 ha dan terkecil Bangka Belitung seluas 500 ha,” katanya.
Kriteria lahan peremajaan dengan dana hibah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS). Mengacu Permentan No 7/2019, kebun yang bisa diremajakan melalui program ini harus milik rakyat dan usia tanaman sudah di atas umur ekonomis yakni 25 tahun.
“Produktivitas kurang atau sama dengan 10 ton TBS (tandan buah segar) per ha, minimal usia sawit tujuh tahun, dan kebun tanpa benih unggul, dengan umur tanaman minimal dua tahun,” kata Azis Hidayat.
Siti Munifah menegaskan komitmen BPPSDMP meningkatkan produktivitas PSR dan kesejahteraan petani sawit. Dukungan penyuluh, kata Siti Munifah, data Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) per 31 Desember 2020 menyebut ada 25.707 orang penyuluh PNS, 11.749 penyuluh honorer (THL TBPP), 29.469 penyuluh swadaya dan 140 penyuluh swasta.
“Dari jumlah penyuluh swadaya tersebut, perlu dipetakan penyuluh swadaya yang wilayahnya berada di kawasan perkebunan kelapa sawit,” katanya didampingi Koordinator Substansi Perencanaan BPPSDMP, Dewi Darmayanti.
Menurut Siti Munifah, idealnya satu penyuluh swadaya/swasta membina 200 hingga 500 ha sawit, atau rata-rata 350 ha per penyuluh. Khusus PSR diperkirakan membutuhkan 17.244 orang penyuluh untuk menjangkau target 6 juta ha PSR.
Dia mengharapkan penyuluh swadaya dan swasta memanfaatkan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP Kostratani) sebagai sarana melakukan aktivitas pemberdayaan petani/pekebun sawit.
(Baca juga:Jalan Tengah Penyelesaian Sawit Rakyat dalam Kawasan Hutan)
Menurut Azis Hidayat, luas kebun sawit secara nasional mencapai 16,38 juta ha. Dari total kebun sawit tersebut, kebun sawit rakyat mencapai 6,72 juta ha. Dari 6,72 juta ha kebun sawit rakyat tersebut yang harus diremajakan/direplanting melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR) seluas 2,78 juta ha. “2,27 juta ha di antaranya melalui plasma dan swadaya,” kata Azis Hidayat.
Target peremajaan PSR pada 2021, lanjut Azis Hidayat, sekitar 180.000 ha. Kebun sawit tersebut tersebar di 108 kabupaten di 21 provinsi. “Target terluas Riau sekitar 26.500 ha dan terkecil Bangka Belitung seluas 500 ha,” katanya.
Kriteria lahan peremajaan dengan dana hibah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS). Mengacu Permentan No 7/2019, kebun yang bisa diremajakan melalui program ini harus milik rakyat dan usia tanaman sudah di atas umur ekonomis yakni 25 tahun.
“Produktivitas kurang atau sama dengan 10 ton TBS (tandan buah segar) per ha, minimal usia sawit tujuh tahun, dan kebun tanpa benih unggul, dengan umur tanaman minimal dua tahun,” kata Azis Hidayat.
Siti Munifah menegaskan komitmen BPPSDMP meningkatkan produktivitas PSR dan kesejahteraan petani sawit. Dukungan penyuluh, kata Siti Munifah, data Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) per 31 Desember 2020 menyebut ada 25.707 orang penyuluh PNS, 11.749 penyuluh honorer (THL TBPP), 29.469 penyuluh swadaya dan 140 penyuluh swasta.
“Dari jumlah penyuluh swadaya tersebut, perlu dipetakan penyuluh swadaya yang wilayahnya berada di kawasan perkebunan kelapa sawit,” katanya didampingi Koordinator Substansi Perencanaan BPPSDMP, Dewi Darmayanti.
Menurut Siti Munifah, idealnya satu penyuluh swadaya/swasta membina 200 hingga 500 ha sawit, atau rata-rata 350 ha per penyuluh. Khusus PSR diperkirakan membutuhkan 17.244 orang penyuluh untuk menjangkau target 6 juta ha PSR.
tulis komentar anda