Awas! Dampak Emiten Gagal Bayar Surat Utang Bikin IHSG Loyo
Rabu, 19 Mei 2021 - 14:32 WIB
Bahkan, bisa saja, ada perusahaan yang memanfaatkan isu pandemi untuk meminjam dana publik tanpa berniat mengembalikannya, atau memberikan imbal hasil yang sangat rendah, dibawah bunga tabungan dan deposito.
Menurut Kiswoyo, manajemen seharusnya sudah mengambil langkah-langkah mitigasi dan antisipasi atas kewajibannya sejak berlangsungnya pandemi covid-19 tahun lalu.
“Jika dibiarkan, hal itu dapat menganggu iklim investasi dan pasar modal di Indonesia. Sebab, gagal bayar tersebut tentunya akan membuat saham emiten kena suspend. Dan jika jumlah emiten gagal bayar bertambah, bakal berdampak negative terhadap IHSG ,” tegasnya.
Hal senada juga dipaparkan Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana, yang turut menghawatirkan potensi gagal bayar kewajiban korporasi di tahun ini. Sejumlah emiten di sektor jasa dan transportasi, menurutnya memiliki risiko kredit yang meningkat.
Dia menyarankan agar investor saham untuk bersikap wait and see, terutama kepada emiten yang mengalami gagal bayar kewajiban. Sebab, saham-saham emiten tersebut diperkirakan masih akan tertekan dalam jangka pendek.
Menurut Kiswoyo, manajemen seharusnya sudah mengambil langkah-langkah mitigasi dan antisipasi atas kewajibannya sejak berlangsungnya pandemi covid-19 tahun lalu.
“Jika dibiarkan, hal itu dapat menganggu iklim investasi dan pasar modal di Indonesia. Sebab, gagal bayar tersebut tentunya akan membuat saham emiten kena suspend. Dan jika jumlah emiten gagal bayar bertambah, bakal berdampak negative terhadap IHSG ,” tegasnya.
Hal senada juga dipaparkan Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana, yang turut menghawatirkan potensi gagal bayar kewajiban korporasi di tahun ini. Sejumlah emiten di sektor jasa dan transportasi, menurutnya memiliki risiko kredit yang meningkat.
Dia menyarankan agar investor saham untuk bersikap wait and see, terutama kepada emiten yang mengalami gagal bayar kewajiban. Sebab, saham-saham emiten tersebut diperkirakan masih akan tertekan dalam jangka pendek.
(akr)
tulis komentar anda