Erick Thohir Kasih Penjelasan Kenapa Vaksin Covid-19 Belum Menyasar Usia 18 Tahun ke Bawah

Kamis, 20 Mei 2021 - 11:57 WIB
Erick Thohir memberikan, penjelasan kenapa vaksinasi Covid-19 yang tengah gencar dilakukan pemerintah belum menyasar pelajar berusia 18 tahun ke bawah atau kategori anak usia muda. Foto/Dok
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memberikan, penjelasan kenapa vaksinasi Covid-19 yang tengah gencar dilakukan pemerintah belum menyasar pelajar berusia 18 tahun ke bawah atau kategori anak usia muda. Meski seperti diketahui sudah ada vaksin Covid-19 buat anak .

Baca Juga: Erick Thohir Beri Pilihan ke UMKM: Mau Vaksin Gratis atau Mandiri




Erick Thohir menyebut, vaksinasi bagi usia muda belum menjadi kebijakan internasional. Dengan begitu, otoritas Indonesia tetap melaksanakan vaksinasi nasional berdasarkan ketentuan organisasi kesehatan dunia (WHO).



"Mengenai sentra vaksin dilebarkan ke usia muda, saat ini pemerintah belum memutuskan untuk vaksinasi di usia muda. Data-data dari vaksin dunia, baru ada beberapa jenis vaksin yang dianggap bersahabat untuk usia muda dan belum menjadi kebijakan internasional saat ini," ujar Erick di Jakarta, Kamis (20/5/2021).

Kementerian BUMN menegaskan, target vaksinasi kepada 70 persen atau 181,5 juta penduduk Indonesia masih menjadi fokus pemerintah saat ini. Dimana, target itu diupayakan bisa terealisasi pada awal 2022.

Dalam catatan pemerintah, 70% dari total keseluruhan warga Indonesia tidak termasuk anak-anak berusia muda atau berusia di bawah 18 tahun. "Toh kita masih harus mencapai 70 persen dari penduduk di awal tahun depan, jadi kita fokus ke situ dulu," katanya.



Adapun jumlah anggaran pengadaan vaksin Covid-19 mencapai Rp 77 triliun. Vaksin tersebut tetap diberikan secara gratis kepada masyarakat. Erick menyebut, anggaran yang digelontorkan pemerintah semata-mata membentuk herd immunity atau kekebalan tubuh warga.

Pemerintah tidak menutup mata untuk membuka kerja sama dengan negara lain untuk memperluas jumlah vaksin Covid-19 di Indonesia. Saat ini otoritas sudah berkoordinasi dengan sejumlah produsen farmasi asing untuk menambah jumlah vaksin di Tanah Air.

Misalnya, komitmen dengan CanSino Biologics Inc, produsen vaksin asal China, dan Sinopharm, untuk pelaksanaan vaksinasi gotong royong bagi perusahaan berbadan hukum Indonesia.

Untuk Sinopharm ditargetkan sebanyak 15 juta dosis vaksin yang akan didatangkan hingga Desember 2021 mendatang dengan menyasar 7,5 juta karyawan. Sedangkan, Cansino akan men-supply 12,5 juta dengan target penyuntikan kepada 5 juta karyawan.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More