Mentan SYL Ajak Daerah Tingkatkan Produksi Pertanian
Selasa, 01 Juni 2021 - 04:20 WIB
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak pemerintah daerah (pemda) di seluruh Indonesia untuk meningkatkan produksi pertanian. Tak hanya peningkatan produksi, pemda juga diminta untuk mempermudah swasta untuk melakukan ekspor produk pertanian.
Hal itu dikemukakan Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf bersama Wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf seusai melakukan audiensi dengan Mentan SYL di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta, Senin (31/5/2021).
(Baca juga:Dukung Pabrik Baru Pusri, Mentan SYL: Bisa Diekspor)
“Alhamdulillah, Pak Mentan mensupportnya. Seperti yang kita ketahui hanya pertanian yang bisa bertahan di kondisi pandemi seperti sekarang dan Bulukumba masih positif akan pertumbuhan ekonominya. Lahan pertaniannya sangat bagus, menjanjikan, sangat subur,” kata Muchtar.
Pria yang akrab disapa Andi Utta ini menjelaskan dalam peningkatan produktivitas, Mentan SYL mendukung penuh. Salah satunya benih unggul yang akan ditanam para petani dan akan dikembangkan pada daerah-daerah yang sudah dipetakan sehingga lokasi lahan dapat disesuaikan dengan pengembangan setiap komoditas. Dalam waktu dekat, kata dia, Mentan SYL segera menurunkan tim guna melakukan aksi cepat di lapangan.
(Baca juga:Jaga Ketahanan Pangan, Mentan Ajak Semua Elemen Komitmen Laksanakan Food Estate)
“Nanti Kementan turunkan tim ke Bulukumba untuk melihat dan memetakan wilayah dengan bibit yang seperti apa yang cocok untuk di beberapa tempat, di beberapa kecamatan masing-masing dengan lain komoditi,” jelasnya.
Selain itu, Andi Utta juga menjamin untuk tidak terjadinya kelangkaan pupuk yang banyak dikeluhkan petani dari tahun ke tahun. Sebab sudah menerapan sistem penginputaan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) berbasis elektronik. “Alhamdulillah Pak Mentan menaruh perhatian ke Bulukumba dan kami sangat disupport,” terangnya.
(Baca juga:Kementan Akan Lakukan Terobosan untuk Peningkatan Ekspor SBW)
Lebih lanjut Andi Utta mengatakan akan mulai fokus mengembangkan potensi buah lokal yang sangat berpotensi untuk diekspor. Ia menyayangkan bahwa selama ini banyak potensi pertanian yang dihasilkan oleh petani Bulukumba, namun dikenal sebagai hasil pertanian dari daerah lain.
“Kita punya kopi Toraja. Itu aslinya dari Bulukumba, ada arabika, robusta dari sana. Petaninya jual ke Toraja sehingga yang dikenal kopi Toraja. Padahal kopinya dari Bulukumba. Kenapa? Karena mereka sudah berani brand. Ini ke depan yang akan kita kerjakan yakni petik, olah, jual sehingga nilainya naik. Petani jual dengan harga tinggi dan ada tambahan pendapatan bagi daerah juga,” ucapnya.
Hal itu dikemukakan Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf bersama Wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf seusai melakukan audiensi dengan Mentan SYL di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta, Senin (31/5/2021).
(Baca juga:Dukung Pabrik Baru Pusri, Mentan SYL: Bisa Diekspor)
“Alhamdulillah, Pak Mentan mensupportnya. Seperti yang kita ketahui hanya pertanian yang bisa bertahan di kondisi pandemi seperti sekarang dan Bulukumba masih positif akan pertumbuhan ekonominya. Lahan pertaniannya sangat bagus, menjanjikan, sangat subur,” kata Muchtar.
Pria yang akrab disapa Andi Utta ini menjelaskan dalam peningkatan produktivitas, Mentan SYL mendukung penuh. Salah satunya benih unggul yang akan ditanam para petani dan akan dikembangkan pada daerah-daerah yang sudah dipetakan sehingga lokasi lahan dapat disesuaikan dengan pengembangan setiap komoditas. Dalam waktu dekat, kata dia, Mentan SYL segera menurunkan tim guna melakukan aksi cepat di lapangan.
(Baca juga:Jaga Ketahanan Pangan, Mentan Ajak Semua Elemen Komitmen Laksanakan Food Estate)
“Nanti Kementan turunkan tim ke Bulukumba untuk melihat dan memetakan wilayah dengan bibit yang seperti apa yang cocok untuk di beberapa tempat, di beberapa kecamatan masing-masing dengan lain komoditi,” jelasnya.
Selain itu, Andi Utta juga menjamin untuk tidak terjadinya kelangkaan pupuk yang banyak dikeluhkan petani dari tahun ke tahun. Sebab sudah menerapan sistem penginputaan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) berbasis elektronik. “Alhamdulillah Pak Mentan menaruh perhatian ke Bulukumba dan kami sangat disupport,” terangnya.
(Baca juga:Kementan Akan Lakukan Terobosan untuk Peningkatan Ekspor SBW)
Lebih lanjut Andi Utta mengatakan akan mulai fokus mengembangkan potensi buah lokal yang sangat berpotensi untuk diekspor. Ia menyayangkan bahwa selama ini banyak potensi pertanian yang dihasilkan oleh petani Bulukumba, namun dikenal sebagai hasil pertanian dari daerah lain.
“Kita punya kopi Toraja. Itu aslinya dari Bulukumba, ada arabika, robusta dari sana. Petaninya jual ke Toraja sehingga yang dikenal kopi Toraja. Padahal kopinya dari Bulukumba. Kenapa? Karena mereka sudah berani brand. Ini ke depan yang akan kita kerjakan yakni petik, olah, jual sehingga nilainya naik. Petani jual dengan harga tinggi dan ada tambahan pendapatan bagi daerah juga,” ucapnya.
(dar)
tulis komentar anda