Wow! Deretan Orang Terkaya Dunia Ini Ternyata Doyan Ngemplang Pajak
Rabu, 09 Juni 2021 - 18:09 WIB
JAKARTA - Orang terkaya di dunia, yakni pendiri Amazon Jeff Bezos dan pendiri Tesla Elon Musk dilaporkan tidak membayar pajak bertahun-tahun. Tidak hanya dua orang itu, pendiri media titan Michael Bloomberg telah menghindari pembayaran pajak dalam beberapa tahun.
Hal itu didasarkan laporan ProPublica, mengutip Data Dinas Pendapatan Internal. Dilanisr dari MarketWatch, Warren Buffett CEO Berkshire Hathaway telah menghindari pajak paling banyak. Menurut laporan ProPublica pembayaran tarif pajak sebesar 0,1% atas kekayaan USD24,3 miliar yang ia kumpulkan 2014 hingga 2018.
ProPublica menyebut bagaimana orang kaya AS membayar pajak jauh di bawah tariff resmi 37% untuk pendapatan mereka ke Internal Revenue Serivice (IRS). Meski demikian, ProPublica tidak mengungkapkan bagaimana memperoleh data yang diperoleh dalam bentuk mentah tersebut. Namun demikan ProPublica memastikan data yang diperoleh ilegal.
ProPublica menyatakan memiliki data pajak dari ribuan orang terkaya di AS, yang mencakup lebih dari 15 tahun. Dalam laporan yang diperoleh ProPublica laporan pajak yang diterimanya itu mencakup semua individu yang disebutkan di dlaam laporan. George Soros, misalnya seoroang milarder yang tidak membayar pajak selama bertahun-tahun di mana dia kehilangan uang atas investasinya.
Dilansir dari AFP, Departemen Keuangan AS akan melakukan investigasi terkait informasi yang tersebar melaluimelalui ProPublica. Kementerian Keuangan AS menyatakan bahwa data yang tersebar itu tidak sah atau ilegal karena menyangkut rahasia pemerintah. "Pengungkapan tidak sah atas informasi rahasia pemerintah adalah ilegal," kata Juru Bicara Departemen Keuangan Lily Adams.
Hal itu didasarkan laporan ProPublica, mengutip Data Dinas Pendapatan Internal. Dilanisr dari MarketWatch, Warren Buffett CEO Berkshire Hathaway telah menghindari pajak paling banyak. Menurut laporan ProPublica pembayaran tarif pajak sebesar 0,1% atas kekayaan USD24,3 miliar yang ia kumpulkan 2014 hingga 2018.
ProPublica menyebut bagaimana orang kaya AS membayar pajak jauh di bawah tariff resmi 37% untuk pendapatan mereka ke Internal Revenue Serivice (IRS). Meski demikian, ProPublica tidak mengungkapkan bagaimana memperoleh data yang diperoleh dalam bentuk mentah tersebut. Namun demikan ProPublica memastikan data yang diperoleh ilegal.
ProPublica menyatakan memiliki data pajak dari ribuan orang terkaya di AS, yang mencakup lebih dari 15 tahun. Dalam laporan yang diperoleh ProPublica laporan pajak yang diterimanya itu mencakup semua individu yang disebutkan di dlaam laporan. George Soros, misalnya seoroang milarder yang tidak membayar pajak selama bertahun-tahun di mana dia kehilangan uang atas investasinya.
Dilansir dari AFP, Departemen Keuangan AS akan melakukan investigasi terkait informasi yang tersebar melaluimelalui ProPublica. Kementerian Keuangan AS menyatakan bahwa data yang tersebar itu tidak sah atau ilegal karena menyangkut rahasia pemerintah. "Pengungkapan tidak sah atas informasi rahasia pemerintah adalah ilegal," kata Juru Bicara Departemen Keuangan Lily Adams.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda