Air Kelapa dari Sulut Diminati Asia Tenggara
Sabtu, 19 Juni 2021 - 11:54 WIB
MANADO - Produk air kelapa dari Sulawesi Utara (Sulut) semakin diminati di Asia Tenggara. Setelah diekspor secara rutin ke Singapura, kini air kelapa dari Sulut bisa menembus pasar Vietnam.
Kantor Karantina Pertanian Manado melalui siaran pers, Kamis (17/6/2021), mengumumkan adanya peningkatan nilai ekspor air kelapa dari Sulut. Selama 2021, sebanyak 63.602 kilogram air kelapa bernilai Rp1,97 miliar diekspor, meningkat dari Rp1,24 miliar selama periode yang sama tahun lalu.
Terakhir, sebanyak 22,5 ton air kelapa bernilai Rp786,4 juta diekspor ke Vietnam oleh PT Sasa Inti Minahasa Selatan melalui Terminal Peti Kemas Bitung, Selasa (8/6/2021).
"Vietnam adalah pasar baru yang berhasil ditembus komoditas ini," kata Kepala Kantor Karantina Pertanian Manado Donni Musydayan Saragih.
Air kelapa tergolong komoditas ekspor baru dari Sulut. Sebab, industri kelapa di Sulut selama ini membuang air kelapa yang dianggap limbah dari pembuatan kopra.
"Orang lain bikin jadi limbah. Kami malah sebaliknya, jadikan industri yang berpotensi memajukan ekonomi Sulut," ujar Juli Indrawati, COO PT Sasa Inti. (CM)
Kantor Karantina Pertanian Manado melalui siaran pers, Kamis (17/6/2021), mengumumkan adanya peningkatan nilai ekspor air kelapa dari Sulut. Selama 2021, sebanyak 63.602 kilogram air kelapa bernilai Rp1,97 miliar diekspor, meningkat dari Rp1,24 miliar selama periode yang sama tahun lalu.
Terakhir, sebanyak 22,5 ton air kelapa bernilai Rp786,4 juta diekspor ke Vietnam oleh PT Sasa Inti Minahasa Selatan melalui Terminal Peti Kemas Bitung, Selasa (8/6/2021).
"Vietnam adalah pasar baru yang berhasil ditembus komoditas ini," kata Kepala Kantor Karantina Pertanian Manado Donni Musydayan Saragih.
Air kelapa tergolong komoditas ekspor baru dari Sulut. Sebab, industri kelapa di Sulut selama ini membuang air kelapa yang dianggap limbah dari pembuatan kopra.
"Orang lain bikin jadi limbah. Kami malah sebaliknya, jadikan industri yang berpotensi memajukan ekonomi Sulut," ujar Juli Indrawati, COO PT Sasa Inti. (CM)
(ars)
Lihat Juga :
tulis komentar anda