PPKM Level 4, Kepercayaan Diri Investor Pasar Modal Masih Terjaga
Rabu, 21 Juli 2021 - 14:03 WIB
JAKARTA - Kebijakan pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat hingga 25 Juli 2021 dinilai bisa menjadi momentum masuknya investor di pasar modal. Pengamat menilai investor masih cukup percaya diri, terindikasi dari ramainya transaksi di bursa efek.
"Untuk investor kita lihat masih cukup percaya diri ya, karena saat PPKM darurat dimulai pada awal Juli-minggu ini, IHSG hanya konsolidasi di resisten 6.000, dan disertai nilai transaksi yang relatif ramai melebihi Rp10 triliun per hari," kata ekonom Panin Sekuritas, Hosianna Evalita Situmorang, saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Selasa (20/7/2021) malam.
Hosianna melihat dampak 5 hari perpanjangan PPKM darurat atau yang kini diistilahkan PPKM Level 4, akan tidak jauh berbeda dengan saat diterapkannya PPKM darurat sebelumnya.
Tak dimungkiri kebijakan perpanjangan tersebut perlu dilakukan mengingat tingginya angka kasus harian dan jumlah kematian akibat Covid-19. Menurut dia, masih ada tekanan berat atas pemulihan ekonomi nasional, meskipun dalam 3 hari terakhir ada penurunan tambahan kasus.
"Tekanan pada pemulihan ekonomi domestik memang relatif berat karena tren peningkatan kasus baru Covid-19 di kawasan Asia Tenggara, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Korea Selatan, dan global di mana ini bagian dari mitra dagang Indonesia," bebernya.
Pemerintah, jelas Hosianna, perlu mengatur defisit APBN agar sejalan dengan upaya balik ke defisit 3% PDB pada 2023. Di sisi lain, stimulus pemerintah berpotensi relatif terbatas karena potensi penerimaan pajak yang masih akan shortfall.
Kepada investor yang masih ragu-ragu, Hosianna merekomendasikan untuk akumulasi atau cicil beli saat IHSG terkoreksi. "Ada efek persiapan window dressing. Jadi sebaiknya memang cicil beli saat IHSG terkoreksi, sebagai strategi akumulasi menjelang Desember-Januari," paparnya.
"Untuk investor kita lihat masih cukup percaya diri ya, karena saat PPKM darurat dimulai pada awal Juli-minggu ini, IHSG hanya konsolidasi di resisten 6.000, dan disertai nilai transaksi yang relatif ramai melebihi Rp10 triliun per hari," kata ekonom Panin Sekuritas, Hosianna Evalita Situmorang, saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Selasa (20/7/2021) malam.
Baca Juga
Hosianna melihat dampak 5 hari perpanjangan PPKM darurat atau yang kini diistilahkan PPKM Level 4, akan tidak jauh berbeda dengan saat diterapkannya PPKM darurat sebelumnya.
Tak dimungkiri kebijakan perpanjangan tersebut perlu dilakukan mengingat tingginya angka kasus harian dan jumlah kematian akibat Covid-19. Menurut dia, masih ada tekanan berat atas pemulihan ekonomi nasional, meskipun dalam 3 hari terakhir ada penurunan tambahan kasus.
"Tekanan pada pemulihan ekonomi domestik memang relatif berat karena tren peningkatan kasus baru Covid-19 di kawasan Asia Tenggara, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Korea Selatan, dan global di mana ini bagian dari mitra dagang Indonesia," bebernya.
Baca Juga
Pemerintah, jelas Hosianna, perlu mengatur defisit APBN agar sejalan dengan upaya balik ke defisit 3% PDB pada 2023. Di sisi lain, stimulus pemerintah berpotensi relatif terbatas karena potensi penerimaan pajak yang masih akan shortfall.
Kepada investor yang masih ragu-ragu, Hosianna merekomendasikan untuk akumulasi atau cicil beli saat IHSG terkoreksi. "Ada efek persiapan window dressing. Jadi sebaiknya memang cicil beli saat IHSG terkoreksi, sebagai strategi akumulasi menjelang Desember-Januari," paparnya.
(ind)
tulis komentar anda