Lebih Dari Lima Dekade, PT Vale Jaga Keberlanjutan untuk Masa Depan

Minggu, 25 Juli 2021 - 10:11 WIB
"PT Vale cukup besar dalam menyerap tenaga kerja di Luwu Timur, itu tidak saja dari tenaga kerja yang diserap perusahaan langsung. Tapi juga tenaga kerja yang dipekerjakan oleh kontraktor mitra Vale. Kontribusi PT Vale mencapai 30% dalam menyerap tenaga kerja, jika dilihat dari sisi penerimaan sektor tambang,” jelasnya.

Dia mencontohkan, pada tahun 2019 pekerja PT Vale Indonesia Tbk mencapai 2. 798 orang, sedangkan jumlah pekerja mencapai 12.000 sehingga jika ditotalkan pekerja tambang kontribusinya dikisaran 23,33%.

*Menjaga Prospek Usaha dan Keberlanjutan Masa Depan

Seiring naiknya kebutuhan nikel yang digunakan untuk mendukung inovasi teknologi dan mengembangkan kendaraan listrik, maka PT Vale menilai bahwa prospek usaha ke depan akan meningkat. Peningkatan ini merupakan peluang usaha yang menjadi tantangan tersendiri bagi PT Vale untuk mampu menjalankan produksi secara maksimal dengan tetap beroperasi sesuai target dan sasaran.

PT Vale akan terus berupaya mencapai target agenda pertumbuhan perusahaan pada 2030. Untuk mendukung rencana tersebut, PT Vale telah membentuk anak usaha yang akan mengelola unit smelter rotary kiln electric furnace (RKEF) di Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah; dan unit smelter high pressure acid leach (HPAL) di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

PT Vale juga berencana membangun kembali tanur listrik 4 pada triwulan kedua tahun 2021, untuk meningkatkan kapasitas produksi nikel dalam matte. Meski prospek permintaan nikel akan meningkat, namun PT Vale harus tetap fokus pada optimalisasi kapasitas produksi, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya. Hal ini tidak terlepas dari kecenderungan volatilitas harga nikel dunia, yang berada di luar kendali Perusahaan.

*Pengembangan Berkelanjutan

PT Vale melanjutkan pengembangan berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas produksi 90.000 ton nikel dalam matte, yang ditargetkan tercapai tahun 2026. Pada periode pelaporan, Perseroan melanjutkan rencana pembangunan dan pengembangan unit smelter baru.

Untuk mendukung realisasi rencana tersebut, PT Vale telah membentuk anak usaha yang akan mengelola unit smelter rotary kiln electric furnace (RKEF) di Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah; dan unit smelter high pressure acid leach (HPAL) di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Komitmen itu diwujudkan, dimana pada 24 Juni PT Vale meneken perjanjian kerangka kerjasama terkait proyek di Bahodopi. PT Vale IndonesiaTbk bersama dua mitra kerja (Mitra) yakni Taiyuan Iron dan Steel (Grup) Co, Ltd (TISCO) dan Shandong Xinhai Technology Co, Ltd (Xinhai), meneken dokumen Perjanjian Kerangka Kerjasama Proyek untuk Fasilitas Pengolahan Nikel Bahodopi.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More