Pengembangan Panas Bumi, Hemat Devisa dan Tambah Pendapatan Negara

Minggu, 25 Juli 2021 - 16:42 WIB
listrik sekitar 7 kali lebih besar dibandingkan tenaga listrik yang dapat diproduksikan oleh PLTD," lanjut Komaidi.

Berdasarkan sejumlah referensi, capacity factor PLTP sekitar 70-76%, tertinggi dibandingkan semua jenis pembangkit baik yang berbasis fosil maupun berbasis EBT. Capacity factor PLTP tercatat hanya kalah dengan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang memiliki capacity factor sekitar 87-94%.

Selain dapat mengurangi kebutuhan devisa impor migas, kata dia, pemanfaatan dan pengusahaan panas bumi juga memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara bukan pajak (PNBP) di APBN. Berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) komponen PNBP Panas Bumi yang disetorkan kepada negara meliputi: (1) pendapatan pengusahaan panas bumi, (2) pendapatan iuran tetap panas bumi-eksplorasi, (3) pendapatan iuran tetap panas bumi-operasi produksi, dan (4) pendapatan iuran produksi/royalti panas bumi.



"Berdasarkan review, sampai saat ini pengusahaan panas bumi merupakan satu-satunya pengusahaan di sub-sektor energi baru dan terbarukan (EBT) yang telah dapat memberikan kontribusi terhadap PNBP di APBN," tandasnya.

Selain memberikan kontribusi terhadap keuangan pemerintah pusat (APBN), lanjut Komaidi, pengusahaan panas bumi juga memberikan kontribusi terhadap keuangan daerah (APBD). Kontribusi sub-sektor panas bumi terhadap keuangan daerah diantaranya melalui transfer dana bagi hasil SDA panas bumi dan bonus produksi panas bumi.

"Berdasarkan ketentuan UU No 21/2014, bonus produksi panas bumi diberikan kepada wilayah administratif dimana panas bumi tersebut diusahakan yang dilakukan sejak unit pertama PLTP beroperasi secara komersial. Bonus produksi panas bumi ditetapkan sebesar 0,5% untuk perjanjian jual beli listrik dan 1% untuk perjanjian jual beli uap," jelasnya.
(fai)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More