Dunia Internasional Dukung Industri Rokok Elektrik Kembangkan Produk Rendah Risiko

Jum'at, 30 Juli 2021 - 05:36 WIB
Dunia internasional mendukung industri rokok elektrik untuk mengembangkan produk-produk yang rendah risiko. Hal ini disampaikan melalui Forum Global Nikotin. Foto/Dok
JAKARTA - Dunia internasional mendukung industri rokok elektrik untuk mengembangkan produk-produk yang rendah risiko. Hal ini disampaikan melalui Forum Global Nikotin yang diselenggarakan Juni 2021 lalu.



Forum yang mengundang berbagai pakar internasional tersebut, berulang kali menyoroti perlu adanya produk nikotin yang rendah risiko agar mengurangi kematian global terkait tembakau.

Dari data forum itu, telah terjadi migrasi dari konsumen rokok konvensional menuju rokok elektrik yang dipercaya lebih rendah risiko. Sebanyak 98 juta konsumen di seluruh dunia telah beralih ke produk nikotin yang lebih aman.

Seperti yang diketahui, perokok konvensional tak hanya menghisap nikotin ketika membakar produk tersebut, tetapi juga zat-zat racun lainnya yang disebabkan oleh proses pembakaran yang telah teridentifikasi sebagai karsinogen.



General Manager RELX Indonesia, Yudhi Saputra menyambut baik dukungan dunia internasional tersebut. Pihaknya, kata Yudhi, semenjak awal berkomitmen menciptakan produk berkualitias tinggi dengan bahan baku terbaik.

“RELX memiliki standar yang tinggi sebagai bentuk tanggung jawab kepada konsumen. Kami memastikan dan melakukan yang terbaik terkait e-liquid dan perangkat dibuat, diuji, dan dapat diandalkan dengan baik untuk penggunaan konsumen," katanya.

Produk RELX tidak hanya diproduksi di bawah kendali kualitas yang ketat dan diuji menggunakan standar Eropa dan yang diterima secara internasional, tetapi juga bersertifikat RoHS, bersertifikat CE, bersertifikat CB, dan memiliki emisi uap yang sepenuhnya mengikuti standar AFNOR XP D90-300 3 Prancis, sebuah standar sukarela bermutu tinggi untuk produk vape.

Ahli kesehatan public dan otoritas kesehatan di beberapa negara juga mengkampanyekan adaptasi pendekatan rendah resiko tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More