Eks Karyawan Giant Diprioritaskan Melamar di Lini Bisnis Grup HERO
Minggu, 01 Agustus 2021 - 20:00 WIB
JAKARTA - Head of Corporate and Consumer Affairs PT Hero Supermarket Tbk (HERO) , Diky Risbianto, menyebutkan bahwa para pekerja yang terdampak dari penutupan seluruh gerai hypermarket Giant dapat melamar kembali pada lini bisnis HERO lain.
Menurut dia, karyawan terdampak dapat mencoba melamar pekerjaannya kembali ke merek dagang IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant.
"Kami juga berharap dapat menyediakan peluang baru seiring dengan pengembangan bisnis kami lainnya yang memiliki potensi pertumbuhan positif yaitu Guardian, IKEA, dan Hero Supermarket ke depannya," kata Diky kepada MNC Portal Indonesia (MPI), dikutip Minggu (1/8/2021).
Sebagai bentuk dukungan terhadap karyawan terdampak, Diky menyebut akan memberikan kompensasi sesuai yang diamanatkan UU Cipta Kerja, dan surat referesi untuk membantu masa transisi para pekerja.
"Kami telah mengomunikasikan hal ini dengan jelas kepada setiap karyawan kami yang terdampak. Kami juga telah melakukan yang terbaik guna memastikan transisi yang lancar, serta memperlakukan semua pihak dengan adil dan hormat," bebernya.
Penutupan gerai Giant secara menyeluruh ini menurut Diky sebagai tindak lanjut strategi atas seluruh lini bisnis HERO Group. Hingga Maret 2021, gerai Giant tercatat hanya tersisa 75 gerai, untuk Giant Ekstra maupun Giant Ekspres. Sampai saat ini, Diky menjelaskan bahwa pihaknya masih berkomunikasi terkait penyerahan kepemilikan Giant pada pihak ketiga.
"Saat ini kami sedang bernegoisasi dengan pihak ketiga untuk mengalihkan kepemilikan sejumlah gerai Giant. Namun, karena proses negoisasi ini masih berlangsung, kami belum bisa memberikan informasi apapun terkait hal ini," pungkasnya.
Menurut dia, karyawan terdampak dapat mencoba melamar pekerjaannya kembali ke merek dagang IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant.
"Kami juga berharap dapat menyediakan peluang baru seiring dengan pengembangan bisnis kami lainnya yang memiliki potensi pertumbuhan positif yaitu Guardian, IKEA, dan Hero Supermarket ke depannya," kata Diky kepada MNC Portal Indonesia (MPI), dikutip Minggu (1/8/2021).
Sebagai bentuk dukungan terhadap karyawan terdampak, Diky menyebut akan memberikan kompensasi sesuai yang diamanatkan UU Cipta Kerja, dan surat referesi untuk membantu masa transisi para pekerja.
"Kami telah mengomunikasikan hal ini dengan jelas kepada setiap karyawan kami yang terdampak. Kami juga telah melakukan yang terbaik guna memastikan transisi yang lancar, serta memperlakukan semua pihak dengan adil dan hormat," bebernya.
Penutupan gerai Giant secara menyeluruh ini menurut Diky sebagai tindak lanjut strategi atas seluruh lini bisnis HERO Group. Hingga Maret 2021, gerai Giant tercatat hanya tersisa 75 gerai, untuk Giant Ekstra maupun Giant Ekspres. Sampai saat ini, Diky menjelaskan bahwa pihaknya masih berkomunikasi terkait penyerahan kepemilikan Giant pada pihak ketiga.
"Saat ini kami sedang bernegoisasi dengan pihak ketiga untuk mengalihkan kepemilikan sejumlah gerai Giant. Namun, karena proses negoisasi ini masih berlangsung, kami belum bisa memberikan informasi apapun terkait hal ini," pungkasnya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda