Mengenal Kunci Jadi Pengusaha Sukses: Jaga Integritas, Kepercayaan dan Jaringan
Senin, 16 Agustus 2021 - 17:21 WIB
“Mimpi-mimpi itu memberi saya harapan dan membuat saya punya kekuatan untuk melangkah menghadapi hidup,” paparnya.
Merry menjelaskan bahwa banyak dari masyarakat memiliki pola pikir keliru terkait dengan sebuah kesuksesan sehingga muncul pandangan bahwa musuh terbesar kesukesan adalah kegagalan. “Musuh terbesar kesuksesan bukanlah kegagalan, tetapi ketakutan yang membuat kita tidak dapat melangkah maju dan mencoba hal baru,” ungkap Merry.
Di balik keberhasilannya, Merry berbagi dua rahasia kehidupan. Pertama, kita harus punya kerendahan hati untuk berposes. Kedua, keep doing and keep learning, tetap lakukan pekerjaan kita dan terus berusaha dari situ.
“Kalau sebelum pandemi, Anda punya kerjaan enak, dalam posisi tinggi, lalu saat ini turun sedikit, it’s ok. Nikmati saja, meski saat ini mungkin pendapatan hanya setengah dengan pekerjaan dua kali lipat dari sebelumnya,” jelas Merry.
Di akhir pesannya, Merry menegaskan bahwa pada situasi seperti saat ini, penting untuk memiliki dua kepercayaan, yakni ‘Percaya Diri’ dan ‘Percaya Dia’.
“Percaya bahwa kita semua punya kesempatan untuk berhasil. Jangan banyak alasan untuk melangkah. Selain ‘Percaya Diri’, juga penting ‘Percaya Dia’. Ingatlah, bahwa kita masih punya lantai untuk bersujud dan berdoa. Tugas kita hanya bergerak, percaya nanti Tuhan akan buka jalan,” kata Merry.
Inspirasi lain juga disampaikan Salman Subakat yang menekankan bahwa untuk menjadi besar kita harus berkolaborasi, perbanyak komunikasi, serta memiliki pikiran terbuka.
“Zaman sekarang kita sudah tak bisa bikin usaha sendiri. Dengan saling melengkapi berdasar semangat silaturahmi dan gotong royong, saling melengkapi bakat dan keterampilan, mimpinya akan jadi besar. Jangan lupa jaga reputasi,” katanya.
Salman mengungkapkan bahwa usahanya dalam membangun Paragon Innovation and Technology tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya upaya membangun bisnisnya tersebut terkendala oleh berbagai rintangan.
Merry menjelaskan bahwa banyak dari masyarakat memiliki pola pikir keliru terkait dengan sebuah kesuksesan sehingga muncul pandangan bahwa musuh terbesar kesukesan adalah kegagalan. “Musuh terbesar kesuksesan bukanlah kegagalan, tetapi ketakutan yang membuat kita tidak dapat melangkah maju dan mencoba hal baru,” ungkap Merry.
Di balik keberhasilannya, Merry berbagi dua rahasia kehidupan. Pertama, kita harus punya kerendahan hati untuk berposes. Kedua, keep doing and keep learning, tetap lakukan pekerjaan kita dan terus berusaha dari situ.
“Kalau sebelum pandemi, Anda punya kerjaan enak, dalam posisi tinggi, lalu saat ini turun sedikit, it’s ok. Nikmati saja, meski saat ini mungkin pendapatan hanya setengah dengan pekerjaan dua kali lipat dari sebelumnya,” jelas Merry.
Di akhir pesannya, Merry menegaskan bahwa pada situasi seperti saat ini, penting untuk memiliki dua kepercayaan, yakni ‘Percaya Diri’ dan ‘Percaya Dia’.
“Percaya bahwa kita semua punya kesempatan untuk berhasil. Jangan banyak alasan untuk melangkah. Selain ‘Percaya Diri’, juga penting ‘Percaya Dia’. Ingatlah, bahwa kita masih punya lantai untuk bersujud dan berdoa. Tugas kita hanya bergerak, percaya nanti Tuhan akan buka jalan,” kata Merry.
Inspirasi lain juga disampaikan Salman Subakat yang menekankan bahwa untuk menjadi besar kita harus berkolaborasi, perbanyak komunikasi, serta memiliki pikiran terbuka.
“Zaman sekarang kita sudah tak bisa bikin usaha sendiri. Dengan saling melengkapi berdasar semangat silaturahmi dan gotong royong, saling melengkapi bakat dan keterampilan, mimpinya akan jadi besar. Jangan lupa jaga reputasi,” katanya.
Salman mengungkapkan bahwa usahanya dalam membangun Paragon Innovation and Technology tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya upaya membangun bisnisnya tersebut terkendala oleh berbagai rintangan.
tulis komentar anda