Kartu Prakerja Diharapkan Jadi ‘Legacy’ Pemerintah Tingkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia
Jum'at, 03 September 2021 - 18:10 WIB
“Dari sisi perusahaan, budget pendidikan dan pelatihan untuk pekerja ada di prioritas ke-6 dari 10. Jadi, memang dari kedua belah pihak ada isu terkait rendahnya kemauan pengembangan diri sumber daya manusia,” jelas Deputi Ekonomi Kepala Staf Kepresidenan 2015-2020 ini.
Pada situasi seperti inilah, pelatihan-pelatihan dalam ekosistem Program Kartu Prakerja hadir untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja kita, baik untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena PHK, pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi kerja, serta juga bagi pelaku usaha mikro & kecil.
“Penerima Kartu Prakerja memiliki kebebasan untuk memilih pelatihan sesuai minat, bakat, dan kebutuhannya. Baik pelatihan hardskill, maupun softskill. Keduanya dibutuhkan sebagai bekal menghadapi persaingan keras di pasar kerja saat ini,” kata Denni.
Saat ini, pelatihan yang banyak diminati antara lain dari sektor teknologi informasi, penjualan dan pemasaran, bahasa, perkantoran, sosial dan perilaku, gaya hidup, makanan dan minuman, pertanian, keuangan, manajemen, dan teknik.
Kepada para mahasiswa program S-2 Ekonomi Terapan, Denni Purbasari yang sebelumnya menjadi dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Gadjah Mada, berpesan bahwa teori yang dipelajari saat kuliah sangat berguna di kemudian hari. Terbukti, hasil-hasil riset yang berlandaskan teori-teori ekonomi sangat berguna untuk pengembangan Program Kartu Prakerja.
Peraih beasiswa beasiswa Fulbright untuk studi master di University of Illinois at Urbana Champaign ini meminta mahasiswa mampu menguasai statistik, ekonometri, dan hal-hal lain di luar itu.
“Optimalkan data sebagai aset informasi dengan penggunaan teknologi tingkat tinggi. Dunia selalu berubah, jangan berhenti belajar, teruslah berkolaborasi dan tetap rendah hati,” kata Denni Purbasari memotivasi.
Memberi pengantar pada kuliah perdana ini, Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Padjadjaran Maman Setiawan mengapresiasi keputusan pemerintah atas implementasi Program Kartu Prakerja yang dinilai mampu menjaga momentum pemulihan ekonomi di tengah pandemi.
“Keberhasilan Program Kartu Prakerja dalam upaya mendorong pemulihan ini harus terus dilanjutkan, karena penciptaan lapangan kerja belum kembali seperti sebelum terjadinya pandemi, bahkan sektor yang menyerap tenaga kerja di industri manufaktur masih relatif kecil,” kata Maman Setiawan.
Pada situasi seperti inilah, pelatihan-pelatihan dalam ekosistem Program Kartu Prakerja hadir untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja kita, baik untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena PHK, pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi kerja, serta juga bagi pelaku usaha mikro & kecil.
“Penerima Kartu Prakerja memiliki kebebasan untuk memilih pelatihan sesuai minat, bakat, dan kebutuhannya. Baik pelatihan hardskill, maupun softskill. Keduanya dibutuhkan sebagai bekal menghadapi persaingan keras di pasar kerja saat ini,” kata Denni.
Saat ini, pelatihan yang banyak diminati antara lain dari sektor teknologi informasi, penjualan dan pemasaran, bahasa, perkantoran, sosial dan perilaku, gaya hidup, makanan dan minuman, pertanian, keuangan, manajemen, dan teknik.
Kepada para mahasiswa program S-2 Ekonomi Terapan, Denni Purbasari yang sebelumnya menjadi dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Gadjah Mada, berpesan bahwa teori yang dipelajari saat kuliah sangat berguna di kemudian hari. Terbukti, hasil-hasil riset yang berlandaskan teori-teori ekonomi sangat berguna untuk pengembangan Program Kartu Prakerja.
Peraih beasiswa beasiswa Fulbright untuk studi master di University of Illinois at Urbana Champaign ini meminta mahasiswa mampu menguasai statistik, ekonometri, dan hal-hal lain di luar itu.
“Optimalkan data sebagai aset informasi dengan penggunaan teknologi tingkat tinggi. Dunia selalu berubah, jangan berhenti belajar, teruslah berkolaborasi dan tetap rendah hati,” kata Denni Purbasari memotivasi.
Memberi pengantar pada kuliah perdana ini, Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Padjadjaran Maman Setiawan mengapresiasi keputusan pemerintah atas implementasi Program Kartu Prakerja yang dinilai mampu menjaga momentum pemulihan ekonomi di tengah pandemi.
“Keberhasilan Program Kartu Prakerja dalam upaya mendorong pemulihan ini harus terus dilanjutkan, karena penciptaan lapangan kerja belum kembali seperti sebelum terjadinya pandemi, bahkan sektor yang menyerap tenaga kerja di industri manufaktur masih relatif kecil,” kata Maman Setiawan.
tulis komentar anda