Tak Mau Garuda Dilemahkan Lessor, Erick Thohir: Silakan Ambil Pesawatnya
Kamis, 16 September 2021 - 11:08 WIB
"Toh kalau kita lihat dari data sebelum Covid sendiri, 78% adalah turis lokal, sisanya turis asing. Dari 78% itu Rp 1.400 triliun perputaran uangnya. Jadi memang nanti kita akan memfokuskan kepada penerbangan dalam negeri saja, ini untuk bisnis model perubahan," katanya.
Meski bisnis maskapai penerbangan nasional itu masih bertahan di tengah krisis, namun perbaikan model bisnis penting dilakukan agar emiten pelat merah itu lebih efisien. Perbaikan tersebut dapat dilakukan usai emiten mengakhiri kontrak bersama Nordic Aviation Capital atau NAC.
Langkah lain adalah menguatkan bisnis kargo. Manajemen juga diharuskan melakukan upaya pemetaan ihwal pembiayaan sewa (leasing) pesawat. Erick mencatat, leasing pesawat Garuda mencapai 28% atau tertinggi di dunia. Hal ini menjadi sebab lain emiten menanggung beban keuangan.
Untuk menekan pengeluaran sewa itu, pemegang saham tengah berupaya melakukan negosiasi dengan sejumlah lessor atau perusahaan penyewa pesawat.
"Kita sedang fokus negosiasi dengan lessor dan kita kategorikan ada dua, lessor yang klasifikasi korupsi sesuai dengan temuan KPK dll. Kita tidak mau dalam negosiasi kita dilemahkan, silakan saja ambil pesawatnya. Untuk B to B kemahalan, ya kita coba negosiasi ulang," tuturnya.
Meski bisnis maskapai penerbangan nasional itu masih bertahan di tengah krisis, namun perbaikan model bisnis penting dilakukan agar emiten pelat merah itu lebih efisien. Perbaikan tersebut dapat dilakukan usai emiten mengakhiri kontrak bersama Nordic Aviation Capital atau NAC.
Langkah lain adalah menguatkan bisnis kargo. Manajemen juga diharuskan melakukan upaya pemetaan ihwal pembiayaan sewa (leasing) pesawat. Erick mencatat, leasing pesawat Garuda mencapai 28% atau tertinggi di dunia. Hal ini menjadi sebab lain emiten menanggung beban keuangan.
Untuk menekan pengeluaran sewa itu, pemegang saham tengah berupaya melakukan negosiasi dengan sejumlah lessor atau perusahaan penyewa pesawat.
"Kita sedang fokus negosiasi dengan lessor dan kita kategorikan ada dua, lessor yang klasifikasi korupsi sesuai dengan temuan KPK dll. Kita tidak mau dalam negosiasi kita dilemahkan, silakan saja ambil pesawatnya. Untuk B to B kemahalan, ya kita coba negosiasi ulang," tuturnya.
(uka)
tulis komentar anda