Krakatau Steel Terlilit Utang Rp31 Triliun, Erick Thohir Sentil Proyek Blast Furnace
Selasa, 28 September 2021 - 20:24 WIB
Kemudian, Dewan Komisaris Krakatau Steel juga menyampaikan jika Harga Pokok Produksi (HPP) slab yang dihasilkan project blast furnace lebih mahal 82 juta dolar AS bila dibandingkan harga pasar. Jika dilanjutkan untuk diproduksi, 1,1 juta ton per tahun, maka potensi kerugian Krakatau Steel sekitar Rp1,3 triliun per tahun.
Dewan Komisaris juga menyampaikan, usulan jika proyek ini merupakan proyek yang dipaksakan beroperasinya hanya untuk dua bulan kemudian akan dimatikan dengan berbagai macam alasan. Dewan Komisaris juga sudah meminta berkali-kali agar dilakukan audit bisnis maupun audit teknologi untuk mengetahui kehandalannya, keamanannya dan efisien project tersebut.
Di sisi lain, Dewan Komisaris juga mempertanyakan tidak adanya kepastian siapa yang akan bertanggung jawab terhadap proyek ini. Baik itu tanggung jawab secara teknis, maupun kerugian keuangan, yang sayangnya pernyataan tanggung jawab hanya dibuat oleh level manager dari kontraktor.
(akr)
tulis komentar anda