Menumbuhkan UMKM Melalui Penjaminan
Rabu, 27 Oktober 2021 - 16:28 WIB
Di situlah peran Jamkrindo memberikan penjaminan sehingga secara analisa bank dari sisi usaha, jaminan itu terpenuhi dan bisa mendapatkan akses modal kerja maupun investasi dari perbankan. Artinya, bisnis kita ada di ranah yang bersifat marjinal karena membantu yang sudah visible tetapi belum bankable. Untuk itulah kami ada.
Dari tiga kriteria tersebut, mana yang paling banyak?
Paling tidak, kita bisa melihatnya dari jumlah debitur. Jenisnya kalau di bank yang kami jamin itu adalah yang masuk dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Karena pemerintah melihat kontribusi besar UMKM terhadap PDB, makanya diberikan program KUR untuk mengakomodasi akses permodalan kepada UMKM yang sudah visible tetapi belum bankable.
Bagaimana dengan UMKM yang kategori belum visible maupun bankable?
Di Jamkrindo ada unit pemeringkatan UMKM yang saat ini ada 5.000 UMKM binaan yang masuk kategori belum visible dan belum bankable. Program ini sudah berjalan sejak 2019. Kami ada website umkmlayak.go.id. Tidak hanya Jamkrindo, tapi juga kerjasama dengan organisasi non pemerintah, Kementerian Koperasi dan UKM, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi kita rutin memberikan peningkatan kapabilitas dalam bentuk literasi keuangan, produksi, pemasaran, dan lainnya. Misalnya, menggratiskan UMKM penggunaan laporan keuangan digital melalui aplikasi. Dengan itu, kami berharap literasi keuangan mereka meningkat dan bisa naik kelas ke visible dan belum bankable.
Sudah ada yang naik kelas?
Sejauh ini masih belum terdata. Tapi kami berupaya langkah selanjutnya yaitu bagaimana web umkmlayak.go.id ini bisa terkoneksi dengan perbankan, marketplace. Ini bisa jadi sumber target pasarnya perbankan.
Apa yang dilakukan ketika ditunjuk menjadi direktur utama?
Transformasi yang saya lakukan terkait tiga hal yaitu rasionalisasi produk, cost efficiency, dan superior services. Rasionalisasi produk itu untuk melihat profitabilitas produk. Dari profitabilitas produk, maka akan diketahui produk mana yang seharusnya dikembangkan maupun yang dihentikan dulu.
Kalau superior services itu berangkat dari konsep laporan keuangan ada pendapatan, biaya, dan laba. Intinya, bagaimana mendapatkan pendapatan yang maksimal. Saya ingin setiap produk bisa memberikan kontribusi keuntungan kepada perusahaan.
Dari tiga kriteria tersebut, mana yang paling banyak?
Paling tidak, kita bisa melihatnya dari jumlah debitur. Jenisnya kalau di bank yang kami jamin itu adalah yang masuk dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Karena pemerintah melihat kontribusi besar UMKM terhadap PDB, makanya diberikan program KUR untuk mengakomodasi akses permodalan kepada UMKM yang sudah visible tetapi belum bankable.
Bagaimana dengan UMKM yang kategori belum visible maupun bankable?
Di Jamkrindo ada unit pemeringkatan UMKM yang saat ini ada 5.000 UMKM binaan yang masuk kategori belum visible dan belum bankable. Program ini sudah berjalan sejak 2019. Kami ada website umkmlayak.go.id. Tidak hanya Jamkrindo, tapi juga kerjasama dengan organisasi non pemerintah, Kementerian Koperasi dan UKM, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi kita rutin memberikan peningkatan kapabilitas dalam bentuk literasi keuangan, produksi, pemasaran, dan lainnya. Misalnya, menggratiskan UMKM penggunaan laporan keuangan digital melalui aplikasi. Dengan itu, kami berharap literasi keuangan mereka meningkat dan bisa naik kelas ke visible dan belum bankable.
Sudah ada yang naik kelas?
Sejauh ini masih belum terdata. Tapi kami berupaya langkah selanjutnya yaitu bagaimana web umkmlayak.go.id ini bisa terkoneksi dengan perbankan, marketplace. Ini bisa jadi sumber target pasarnya perbankan.
Apa yang dilakukan ketika ditunjuk menjadi direktur utama?
Transformasi yang saya lakukan terkait tiga hal yaitu rasionalisasi produk, cost efficiency, dan superior services. Rasionalisasi produk itu untuk melihat profitabilitas produk. Dari profitabilitas produk, maka akan diketahui produk mana yang seharusnya dikembangkan maupun yang dihentikan dulu.
Kalau superior services itu berangkat dari konsep laporan keuangan ada pendapatan, biaya, dan laba. Intinya, bagaimana mendapatkan pendapatan yang maksimal. Saya ingin setiap produk bisa memberikan kontribusi keuntungan kepada perusahaan.
tulis komentar anda