Pandemi Mengubah Tren Wisata, Begini Polanya

Minggu, 07 November 2021 - 16:29 WIB
Inovasi dalam beberapa tahun terakhir telah berhasil mengembangkan produk tembakau alternatif, yang telah dibuktikan oleh riset ilmiah, memiliki risiko terhadap kesehatan jauh lebih rendah daripada rokok.

“Kenapa mengurangi risiko terhadap kesehatan, karena produk tembakau alternatif ini tidak dibakar. Misal, produk tembakau yang dipanaskan ini memanaskan tembakau, sehingga dapat mengurangi paparan zat bahaya hingga lebih dari 90% dibandingkan dengan rokok. Maka, produk ini dapat menjadi opsi bagi perokok yang ingin terus mendapatkan nikotin, tapi mau mengurangi bahaya bagi kesehatan dan lingkungan,” terang Bimmo.

Ia menyampaikan bahwa biarpun menyebabkan ketergantungan, tapi nikotin bukan penyebab utama penyakit terkait merokok.



Salah satu pembicara sekaligus anggota komunitas Milly Shafiq turut mengamini pemaparan Ariyo. Milly menyampaikan bahwa harm reduction lewat produk tembakau alternatif bisa mengurangi bahaya pada rokok.

Oleh karena itu, Milly menyayangkan masih banyak wisatawan perokok yang tidak mengindahkan kenyamanan pengunjung lain pada saat trekking. Selain asapnya mengganggu pengunjung lain, bahaya bara api juga bisa menyebabkan kebakaran hutan, dan puntung yang dibuang sembarangan bisa mencemari lingkungan.

“Berwisata alam memang salah satu alternatif untuk menyegarkan pikiran yang suntuk akibat berdiam terus di rumah selama pandemi corona. Tapi tentunya jangan sampai kita mengabaikan risiko kesehatan yang mengancam termasuk paparan asap rokok. Pendekatan harm reduction dengan produk tembakau alternatif tentu bisa jadi salah satu solusi untuk mengurangi risiko khususnya ketika berwisata,” tutup Milly.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More