Sentra Susu Cipageran, Bukti Sukses Wirausaha Muda

Jum'at, 05 Juni 2020 - 09:54 WIB
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Fini Murfiani menyatakan bahwa kehadiran peternak milenial seperti Rina Rosdiana diharapkan memberikan banyak sumbangsih.
JAKARTA - Belakangan ini pengembangan usaha peternakan yang berorientasi bisnis sekaligus meningkatkan pendapatan peternak banyak ditemui. Hal tersebut pun menjadi nyata di tangan seorang Rina Rosdianawati, seorang wirausaha muda yang sukses di bidang peternakan dalam mengelola peternakan sapi perah dan produk olahan.

Rina bergabung sebagai SMDWP (Sarjana Membangun Desa Wirausaha Pendamping) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sejak tahun 2014 hingga 2017 yang ditempatkan di Kota Cimahi. Tetapi pada awal tahun 2018 Ia memilih mengundurkan diri sebagai SMDWP, dengan alasan ingin lebih fokus mengurus usaha yang dirintis bersama kelompoknya.



Kisah kesuksesannya menjadi seorang Wirausaha bermula dari keprihatinannya terhadap harga susu di peternak Kota Cimahi yang dirasakan sangat rendah, yaitu sekitar Rp.4.500 s.d Rp4.700. Harga tersebut dinilai belum dapat menutupi harga pakan sapi perah. Kondisi inilah yang membuat peternak kian merugi.

Namun Ia perlahan telah berhasil mengubah itu semua dan menggagas berdirinya Kelompok Peternak Sapi Perah dan Kelompok Olahan Susu yang berada dalam satu wadah, yakni Sentra Susu Cipageran yang berada di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi.



Upaya yang Ia lakukan pada awalnya bertujuan untuk meningkatkan motivasi para peternak sapi perah agar dapat mengembangkan usaha pengolahan dan mengembangkan kelembagaan kelompok atau yang kita kenal dengan Gabungan Kelompok Peternak.Lebih lanjut Rina menyatakan, umumnya yang terlibat menjalankan usaha pengolahan susu ini ialah Ibu-Ibu di kelompok.

“Ibu-ibu sangat antusias sehingga kegiatan ini menjadi salah satu cara dalam pemberdayaan perempuan,” ungkapnya.

Kini berbagai macam varian produk olahan pangan telah berhasil diproduksi, antara lain susu pasteurisasi sebanyak 700 cup per hari, yoghurt sebanyak 200 botol seminggu, permen karamel sebanyak 12 kg per minggu, dan kerupuk susu yang dijual berdasarkan pesanan.

“Sekarang produk yang kami hasilkan pun dapat lebih beragam jenisnya dan bertambah jumlahnya. Ini semua berkat semangat dan kekompakan Ibu-Ibu semua,” tuturnya dengan ekspresi riang.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More