Indonesia dan Korea Selatan Jajaki Kerja Sama Sektor Transportasi
Senin, 15 November 2021 - 18:56 WIB
JAKARTA - Di ajang Global Infrastructure Corporate Conference 2021, Indonesia dan Korea Selatan menjajaki peluang kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi dan pengembangan sumber daya manusia.
Penjajakan kerja sama itu muncul dalam pertemuan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dengan Minister for Land, Infrastructure and Transport (MOLIT) Korea Mr. Noh Hyeong.
Menhub menjelaskan, Indonesia memiliki sejumlah proyek pembangunan infrastruktur transportasi yang dapat dikembangkan melalui skema public private partnership (PPP).
"Meliputi proyek pelabuhan, bandara, peningkatan transportasi darat, transportasi perkotaan, dan transportasi massal cepat," jelas Menhub dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (15/11/2021).
Lanjut Menhub, pada transportasi darat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengembangkan terminal multi-fungsi sebagai bagian dari simpul transportasi untuk membentuk sistem transportasi jalan yang efektif.
Sedangkan untuk transportasi perkotaan, Kemenhub mengembangkan konsep pembangunan berorientasi transit/TOD untuk mengurangi penggunaan mobil pribadi dan mengintegrasikan antara jaringan transportasi umum.
“Kami juga menawarkan partisipasi dan kerja sama pengembangan infrastruktur transportasi perkeretaapian lainnya, seperti di Sumatera Utara, Bali, Surabaya," lanjutnya.
Tak hanya soal teknis transportasi. Guna mengembangkan kemampuan sumber daya manusia pada politeknik dan akademi, Menhub juga menyampaikan keinginan untuk menjalin kerja sama antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan dengan MOLIT Korea.
Kerja sama tersebut dilaksanakan berupa program magang bagi dosen untuk meningkatkan keterampilan mengajar serta mencari peluang beasiswa, kursus singkat, dan benchmarking untuk para siswa atau taruna.
“Kami terbuka untuk mencari peluang seperti pelatihan untuk pelatih, penelitian bersama, dan peluang kerja dan karier bagi lulusan," jelasnya.
Penjajakan kerja sama itu muncul dalam pertemuan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dengan Minister for Land, Infrastructure and Transport (MOLIT) Korea Mr. Noh Hyeong.
Menhub menjelaskan, Indonesia memiliki sejumlah proyek pembangunan infrastruktur transportasi yang dapat dikembangkan melalui skema public private partnership (PPP).
"Meliputi proyek pelabuhan, bandara, peningkatan transportasi darat, transportasi perkotaan, dan transportasi massal cepat," jelas Menhub dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (15/11/2021).
Lanjut Menhub, pada transportasi darat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengembangkan terminal multi-fungsi sebagai bagian dari simpul transportasi untuk membentuk sistem transportasi jalan yang efektif.
Sedangkan untuk transportasi perkotaan, Kemenhub mengembangkan konsep pembangunan berorientasi transit/TOD untuk mengurangi penggunaan mobil pribadi dan mengintegrasikan antara jaringan transportasi umum.
“Kami juga menawarkan partisipasi dan kerja sama pengembangan infrastruktur transportasi perkeretaapian lainnya, seperti di Sumatera Utara, Bali, Surabaya," lanjutnya.
Tak hanya soal teknis transportasi. Guna mengembangkan kemampuan sumber daya manusia pada politeknik dan akademi, Menhub juga menyampaikan keinginan untuk menjalin kerja sama antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan dengan MOLIT Korea.
Kerja sama tersebut dilaksanakan berupa program magang bagi dosen untuk meningkatkan keterampilan mengajar serta mencari peluang beasiswa, kursus singkat, dan benchmarking untuk para siswa atau taruna.
“Kami terbuka untuk mencari peluang seperti pelatihan untuk pelatih, penelitian bersama, dan peluang kerja dan karier bagi lulusan," jelasnya.
(uka)
tulis komentar anda