APBN 2022, Jokowi Instruksikan Penajaman Belanja dan Lebih Efisien
Rabu, 17 November 2021 - 21:44 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) meminta, agar dilakukan penajaman dan efisien belanja pada APBN 2022 mendatang. Ditekankan olehnya agar belanja-belanja rutinitas segera dihilangkan.
“Perlunya penajaman dan efisiensi belanja. Belanja-belanja yang rutinitas, belanja-belanja yang tidak perlu segera hilangkan. Geser ke belanja produktif,” katanya dalam sidang kabinet paripurna, Rabu (17/11/2021).
Selain itu dia juga meminta agar awal tahun 2022 anggaran sudah bisa dieksekusi. Sehingga menurutnya hal ini harus dipersiapkan sejak sekarang.
“Dan pastikan, ini penting untuk 2022. Awal 2022, Januari 2022 anggaran sudah bisa dieksekusi. Artinya di bulan-bulan ini kita akan mempersiapkan administrasi, agar di awal tahun, di Januari sudah bisa dieksekusi. Dan kita harus menyiapkan sekali lagi, dasar untuk pelaksanaan itu,” tuturnya.
Lebih lanjut Jokowi meminta jajarannya mewaspadai sejumlah tantangan yang membentang pada tahun 2022. Mulai dari potensi berlanjutnya pandemi Covid-19 dan perlambatan ekonomi dunia.
“Karena itu APBN di tahun 2022 harus bisa menjadi instrumen utama untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi, memperkuat daya tahan ekonomi, mengakselerasi daya saing kita. Utamanya daya saing di ekspor dan daya saing investasi,” pungkasnya.
“Perlunya penajaman dan efisiensi belanja. Belanja-belanja yang rutinitas, belanja-belanja yang tidak perlu segera hilangkan. Geser ke belanja produktif,” katanya dalam sidang kabinet paripurna, Rabu (17/11/2021).
Selain itu dia juga meminta agar awal tahun 2022 anggaran sudah bisa dieksekusi. Sehingga menurutnya hal ini harus dipersiapkan sejak sekarang.
“Dan pastikan, ini penting untuk 2022. Awal 2022, Januari 2022 anggaran sudah bisa dieksekusi. Artinya di bulan-bulan ini kita akan mempersiapkan administrasi, agar di awal tahun, di Januari sudah bisa dieksekusi. Dan kita harus menyiapkan sekali lagi, dasar untuk pelaksanaan itu,” tuturnya.
Lebih lanjut Jokowi meminta jajarannya mewaspadai sejumlah tantangan yang membentang pada tahun 2022. Mulai dari potensi berlanjutnya pandemi Covid-19 dan perlambatan ekonomi dunia.
“Karena itu APBN di tahun 2022 harus bisa menjadi instrumen utama untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi, memperkuat daya tahan ekonomi, mengakselerasi daya saing kita. Utamanya daya saing di ekspor dan daya saing investasi,” pungkasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda