Bos JPMorgan Minta Maaf ke China Usai Dianggap Melecehkan Partai Komunis
Kamis, 25 November 2021 - 15:51 WIB
Dimon lalu meminta maaf dengan mengatakan: "Saya menyesali komentar saya baru-baru ini karena hal itu hanya sebatas candaan, tidak serius. Saya tidak ingin merendahkan sekelompok orang, apakah itu negara, kepemimpinannya, atau bagian dari masyarakat dan budaya," ucapnya.
Eksekutif perusahaan global biasanya memilih kata-kata mereka dengan hati-hati ketika membahas China, di mana perusahaan asing kadang-kadang menjadi sasaran reaksi atas pendapat yang dilontarkan.
Seperti masalah yang menimpa Bank Swiss UBS pada tahun 2019, setelah pernyataan salah satu ekonom seniornya tentang inflasi bahan makan dan flu babi ditafsirkan sebagai komentar rasis. Dia diskors selama tiga bulan dan UBS kehilangan kontrak keuangan yang menguntungkan.
Sedangkan pada awal tahun ini, raksasa mode Swedia H&M dan Nike yang berbasis di AS menghadapi serangan balik dari media pemerintah China dan platform e-commerce setelah menyatakan keprihatinan tentang tuduhan kerja paksa di Xinjiang.
Profesor di Cornell University, Eswar Prasad mengatakan, permintaan maaf Dimon yang cepat dimaksudkan untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan dari pernyataannya.
"Permintaan maaf Dimon menunjukkan penghormatan investor asing harus ditunjukkan kepada pemerintah China agar tetap menjaga akses pasar ke negara tersebut," ungkapnya.
Eksekutif perusahaan global biasanya memilih kata-kata mereka dengan hati-hati ketika membahas China, di mana perusahaan asing kadang-kadang menjadi sasaran reaksi atas pendapat yang dilontarkan.
Seperti masalah yang menimpa Bank Swiss UBS pada tahun 2019, setelah pernyataan salah satu ekonom seniornya tentang inflasi bahan makan dan flu babi ditafsirkan sebagai komentar rasis. Dia diskors selama tiga bulan dan UBS kehilangan kontrak keuangan yang menguntungkan.
Baca Juga
Sedangkan pada awal tahun ini, raksasa mode Swedia H&M dan Nike yang berbasis di AS menghadapi serangan balik dari media pemerintah China dan platform e-commerce setelah menyatakan keprihatinan tentang tuduhan kerja paksa di Xinjiang.
Profesor di Cornell University, Eswar Prasad mengatakan, permintaan maaf Dimon yang cepat dimaksudkan untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan dari pernyataannya.
"Permintaan maaf Dimon menunjukkan penghormatan investor asing harus ditunjukkan kepada pemerintah China agar tetap menjaga akses pasar ke negara tersebut," ungkapnya.
(akr)
tulis komentar anda