Karyawan Pfizer Curi Dokumen Rahasia Vaksin Covid-19, Sudah Bocor?
Sabtu, 27 November 2021 - 13:48 WIB
SAN DIEGO - Pfizer Inc telah menggugat seorang karyawan senior karena diduga mencuri 'sejumlah' dokumen rahasia , termasuk beberapa di antaranya terkait dengan vaksin Covid-19 . Hal ini terungkap ketika Ia berniat membocorkan rahasia tersebut ke perusahaan lain.
Dalam laporannya di pengadilan federal San Diego, Pfizer mengatakan Chun Xiao Li melanggar perjanjian kerahasiaan dengan mengunggah lebih dari 12.000 file tanpa izin ke akun pribadinya. Hal ini dilakukan lewat dari laptop yang diberikan perusahaan.
Materi yang dicuri diduga termasuk 'buku pedoman' yang berisikan penilaian internal dan rekomendasi tentang vaksin Pfizer/BioNTech Covid-19, hubungan Pfizer dengan mitra vaksin Jerman, dan presentasi terkait dengan antibodi kanker.
Pfizer mengatakan Li, seorang direktur statistik asosiasi, mencoba berulang kali untuk menutupi jejaknya. Bahkan Ia memakai laptop sebagai umpan untuk menipu agar perusahaan tidak mendeteksi apa yang dia lakukan dengan file-file tersebut.
Li "telah menipu Pfizer tentang apa yang dia ambil, bagaimana dia mengambilnya, kapan dan mengapa dia melakukannya, dan di mana file-file itu (kemungkinan ada yang lain) dapat ditemukan," kata produsen obat berbasis di New York itu.
Pfizer mengatakan Li mengundurkan diri setelah 15 tahun bekerja di perusahaan, dan tampaknya mendapatkkan tawaran untuk bergabung dengan Xencor Inc, sebuah perusahaan tahap klinis California yang berfokus pada perawatan untuk kanker dan penyakit autoimun, pada 29 November, mendatang.
Seperti dikutip dari Reuters, Li melalui akun LinkedIn-nya tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar. Sedangkan Xencor yang bukan terdakwa dalam gugatan tersebut juga menolak berkomentar.
Pfizer sendiri mengatakan para pesaingnya telah berulang kali mencoba merekrut karyawannya "tanpa henti, terutama selama 2021."
Dalam sebuah perintah pada Selasa malam, Hakim Distrik AS Cathy Ann Bencivengo untuk sementara memblokir Li agar tidak mengakses dokumen rahasia dagang Pfizer, dan mengatakan pengacara perusahaan dapat memeriksa akun dan perangkat di mana dia mungkin menyimpannya.
Hakim menjadwalkan sidang lanjutan pada 9 Desember untuk mempertimbangkan perintah lanjutan terkait kasus ini.
Dalam laporannya di pengadilan federal San Diego, Pfizer mengatakan Chun Xiao Li melanggar perjanjian kerahasiaan dengan mengunggah lebih dari 12.000 file tanpa izin ke akun pribadinya. Hal ini dilakukan lewat dari laptop yang diberikan perusahaan.
Materi yang dicuri diduga termasuk 'buku pedoman' yang berisikan penilaian internal dan rekomendasi tentang vaksin Pfizer/BioNTech Covid-19, hubungan Pfizer dengan mitra vaksin Jerman, dan presentasi terkait dengan antibodi kanker.
Pfizer mengatakan Li, seorang direktur statistik asosiasi, mencoba berulang kali untuk menutupi jejaknya. Bahkan Ia memakai laptop sebagai umpan untuk menipu agar perusahaan tidak mendeteksi apa yang dia lakukan dengan file-file tersebut.
Li "telah menipu Pfizer tentang apa yang dia ambil, bagaimana dia mengambilnya, kapan dan mengapa dia melakukannya, dan di mana file-file itu (kemungkinan ada yang lain) dapat ditemukan," kata produsen obat berbasis di New York itu.
Pfizer mengatakan Li mengundurkan diri setelah 15 tahun bekerja di perusahaan, dan tampaknya mendapatkkan tawaran untuk bergabung dengan Xencor Inc, sebuah perusahaan tahap klinis California yang berfokus pada perawatan untuk kanker dan penyakit autoimun, pada 29 November, mendatang.
Seperti dikutip dari Reuters, Li melalui akun LinkedIn-nya tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar. Sedangkan Xencor yang bukan terdakwa dalam gugatan tersebut juga menolak berkomentar.
Pfizer sendiri mengatakan para pesaingnya telah berulang kali mencoba merekrut karyawannya "tanpa henti, terutama selama 2021."
Dalam sebuah perintah pada Selasa malam, Hakim Distrik AS Cathy Ann Bencivengo untuk sementara memblokir Li agar tidak mengakses dokumen rahasia dagang Pfizer, dan mengatakan pengacara perusahaan dapat memeriksa akun dan perangkat di mana dia mungkin menyimpannya.
Hakim menjadwalkan sidang lanjutan pada 9 Desember untuk mempertimbangkan perintah lanjutan terkait kasus ini.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda