Ekspor Cangkang Sawit Masih Terganjal Pajak yang Tinggi

Senin, 29 November 2021 - 20:28 WIB
Pajak yang tinggi membuat eksportir cangkang sawit mengaku rugi. Foto/Antara
JAKARTA - Pemerintah akan terus mendorong peningkatan ekspor cangkang sawit ke Jepang lewat kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan. Saat ini Jepang merupakan pasar terbesar bagi cangkang sawit Indonesia untuk sumber pembangkit listrik tenaga bioenergi.



Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (Apcasi) Dikki Akhmar mengatakan, tingginya bea keluar dan dana pungutan sawit menjadi tantangan bagi ekspor cangkang sawit. Menurut dia, cangkang sawit harganya sangat fluktuatif karena bergantung pada pajak yang ditetapkan oleh pemerintah.



"Saat ini sangat tinggi sekali harga pajak yang dikenakan kepada ekspor sawit sebesar USD33 per ton. Itu hampir 30%-32% dari harga jual kita. Sementara di Malaysia itu zero tax, tidak ada pajak sama sekali," ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Senin (29/11/2021).

Dia mengakui akibat tingginya pajak, pelaku usaha eksportir cangkang sawit mengalami kerugian. Hal ini karena para pengekspor sudah terlanjur membuat kontrak jangka panjang selama 15 tahun dengan buyer.

"Jadi hampir bisa dikatakan bahwa satu tahun ini kerugian yang kita alami dari ekspor cangkang ini tertutupi dari keuntungan sebelumnya saja, dan berharap bisa didapat dari keuntungan berikutnya. Kami tetap konsisten berdasarkan kontrak yang dibuat dengan buyer," ungkapnya.

Dikki menambahkan, pihaknya terus melakukan negosiasi dengan pemerintah mulai dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Badan Kebijakan Fiskal untuk mendapatkan dukungan.



"Akhirnya mereka baru mulai paham ambisi kami sebagai eksportir sawit. Sepertinya mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada kebijakan baru yang lebih membahagiakan bagi para eksportir sawit," tuturnya.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More