PT Vale Gandeng Pemkab Lutim dan YPS Bangun Budaya Siaga Bencana
Selasa, 21 Desember 2021 - 20:35 WIB
Ketua Yayasan Pendidikan Sorowako (YPS), Agus Sampurno, menuturkan sebagai sebuah komunitas dan lembaga pendidikan sekolah memang perlu mengembangkan dan membangun sistem tangguh bencana. Harapannya, ketika bencana itu datang, maka kepanikan yang tidak perlu tidak akan terjadi.
"Semua komponen dari guru sampai siswa, kepala sekolah sampai tata usaha, dan orang tua pun perlu dibekali pengetahuan dan metode sehingga tercipta sebuah komunitas yang tahu harus kemana dan bagaimana ketika bencana itu dating,” tuturnya.
Bupati Lutim, Budiman, menambahkan edukasi kebencanaan penting sejak dini. Adapun edukasi terkait kebencanaan didorongnya menyasar semua kalangan.
“Edukasi kebencanaan sangat penting diberikan kepada anak-anak karena mereka termasuk kelompok rentan saat terjadi bencana, selain perempuan dan lansia. Mudah-mudahan ke depan, materi ini dapat dimasukkan ke dalam kurikulum di berbagai jenjang pendidikan, sehingga ada kesadaran kolekif sejak dini untuk melakukan mitigasi bencana,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Studi Kebencanaan Universitas Hasanuddin, Prof Adi Maulana, juga menyampaikan cara mengurangi resiko bencana dengan memahami dinamika potensi bahaya dan ancaman fenomena alam. Di samping itu, perlu upaya memperkecil kerentanan yang ada di masyarakat dan menguatkan kapasitas masyarakat dalam melakukan mitigasi dan kesiagaan bencana untuk mengurangi resiko bencana.
Tak hanya itu saja, ia juga menyampaikan informasi potensi bencana dalam materi strategi dan implementasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Terkait pembangunan sekolah tangguh bencana, Prof Adi menekankan pentingnya tiga pilar utama yakni fasilitas sekolah aman, manajemen bencana di sekolah, serta pendidikan pencegahan dan pengurangan risiko bencana.
Terkait hal ini, YPS telah menginisiasi program Membangun Budaya Siaga dan Aman Menuju Sekolah Tangguh Bencana yang diharapkan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lainnya.
Kepala Pelaksana BPBD Lutim, Muh Zabur, memaparkan pentingnya menerapkan sekolah aman bencana sebagai bentuk pemenuhan hak setiap anak. Dengan begitu, setiap anak didik memperoleh kehidupan yang aman dari bencana selama menempuh pendidikan dan bagaimana kerangka kerja penerapan sekolah aman bencana.
"Semua komponen dari guru sampai siswa, kepala sekolah sampai tata usaha, dan orang tua pun perlu dibekali pengetahuan dan metode sehingga tercipta sebuah komunitas yang tahu harus kemana dan bagaimana ketika bencana itu dating,” tuturnya.
Bupati Lutim, Budiman, menambahkan edukasi kebencanaan penting sejak dini. Adapun edukasi terkait kebencanaan didorongnya menyasar semua kalangan.
“Edukasi kebencanaan sangat penting diberikan kepada anak-anak karena mereka termasuk kelompok rentan saat terjadi bencana, selain perempuan dan lansia. Mudah-mudahan ke depan, materi ini dapat dimasukkan ke dalam kurikulum di berbagai jenjang pendidikan, sehingga ada kesadaran kolekif sejak dini untuk melakukan mitigasi bencana,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Studi Kebencanaan Universitas Hasanuddin, Prof Adi Maulana, juga menyampaikan cara mengurangi resiko bencana dengan memahami dinamika potensi bahaya dan ancaman fenomena alam. Di samping itu, perlu upaya memperkecil kerentanan yang ada di masyarakat dan menguatkan kapasitas masyarakat dalam melakukan mitigasi dan kesiagaan bencana untuk mengurangi resiko bencana.
Tak hanya itu saja, ia juga menyampaikan informasi potensi bencana dalam materi strategi dan implementasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Terkait pembangunan sekolah tangguh bencana, Prof Adi menekankan pentingnya tiga pilar utama yakni fasilitas sekolah aman, manajemen bencana di sekolah, serta pendidikan pencegahan dan pengurangan risiko bencana.
Terkait hal ini, YPS telah menginisiasi program Membangun Budaya Siaga dan Aman Menuju Sekolah Tangguh Bencana yang diharapkan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lainnya.
Kepala Pelaksana BPBD Lutim, Muh Zabur, memaparkan pentingnya menerapkan sekolah aman bencana sebagai bentuk pemenuhan hak setiap anak. Dengan begitu, setiap anak didik memperoleh kehidupan yang aman dari bencana selama menempuh pendidikan dan bagaimana kerangka kerja penerapan sekolah aman bencana.
(tri)
tulis komentar anda