Proyek PLTA Senilai Rp252 Triliun Ditarget Rampung Sesuai Jadwal
Rabu, 22 Desember 2021 - 22:31 WIB
Apalagi, PLTA Kayan merupakan bagian dari ekonomi hijau yang tengah digalakkan oleh Jokowi. Proyek dengan nilai investasi mencapai USD17,8 miliar atau Rp252,7 triliun ini nantinya akan menghasilkan listrik dari energi terbarukan sebesar 9.000 MW.
"Selama ini kami bekerja hanya di luar kawasan hutan. Kalau kami kerja di wilayah yang izinnya belum kami kantongi nanti akan melanggar hukum,” terang Khaerony.
Listrik yang dihasilkan dari PLTA Kayan akan dimanfaatkan untuk memasok kebutuhan kawasan industri hijau dan Pelabuhan Internasional Tanah Kuning-Mangkupadi. PT Indonesia Strategis Industri (PT ISI) yang terlibat dalam pengembangan kawasan industri hijau sudah melakukan pembebasan lahan lebih dari 2.000 hektare dan akan dilanjutkan hingga mencapai 4.846 hektare.
Selain itu, PT ISI juga telah melakukan MOU dengan berbagai tenant yang akan masuk di dalam kawasan industri hijau, antara lain PT Nickel Industri Indonesia, PT Prime Steel Indonesia, PT General Battery Indonesia, PT First Hydrogenics Indonesia, PT Green Ammonia Indonesia, PT Indonesia Emobil Industri dan Joint Venture Co. (yang diinvestasikan oleh Shandong Xinhai Technology Co. ltd).
Semua kebutuhan listrik para tenant itu nantinya akan dipenuhi dari PLTA Kayan. Tentu saja jika izin untuk empat bendungannya sudah diterbitkan dan pembangunan PLTA dirampungkan.
"Selama ini kami bekerja hanya di luar kawasan hutan. Kalau kami kerja di wilayah yang izinnya belum kami kantongi nanti akan melanggar hukum,” terang Khaerony.
Listrik yang dihasilkan dari PLTA Kayan akan dimanfaatkan untuk memasok kebutuhan kawasan industri hijau dan Pelabuhan Internasional Tanah Kuning-Mangkupadi. PT Indonesia Strategis Industri (PT ISI) yang terlibat dalam pengembangan kawasan industri hijau sudah melakukan pembebasan lahan lebih dari 2.000 hektare dan akan dilanjutkan hingga mencapai 4.846 hektare.
Selain itu, PT ISI juga telah melakukan MOU dengan berbagai tenant yang akan masuk di dalam kawasan industri hijau, antara lain PT Nickel Industri Indonesia, PT Prime Steel Indonesia, PT General Battery Indonesia, PT First Hydrogenics Indonesia, PT Green Ammonia Indonesia, PT Indonesia Emobil Industri dan Joint Venture Co. (yang diinvestasikan oleh Shandong Xinhai Technology Co. ltd).
Semua kebutuhan listrik para tenant itu nantinya akan dipenuhi dari PLTA Kayan. Tentu saja jika izin untuk empat bendungannya sudah diterbitkan dan pembangunan PLTA dirampungkan.
(uka)
tulis komentar anda