PEI Pede Pendanaan Efek Bakal Moncer di Tahun 2022

Selasa, 28 Desember 2021 - 20:26 WIB
Tahun depan pasar modal diperkirakan kian membaik, sehingga berdampak pada pendanaan efek. Foto/AstraBonardo/SINDOnews
JAKARTA - PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) yakin bahwa tahun 2022 merupakan momen pemulihan sektor pasar modal , termasuk bisnis pendanaan efek.

Di tahun 2022 PEI akan menyediakan produk pendanaan transaksi repurchase agreement (Repo) dan pendanaan melalui pinjam-meminjam efek. Produk tersebut nantinya akan memanfaatkan sistem terintegrasi yang saat ini telah dioperasikan oleh ID Clear.





"PEI menargetkan pendanaan Repo akan dapat digunakan oleh partisipan PEI pada triwulan II 2022, sedangkan pendanaan melalui pinjam-meminjam efek diproyeksikan akan hadir pada triwulan III 2022," ujar Direktur Utama PEI Armand Eugene Richir dalam edukasi wartawan secara virtual, Selasa (28/12/2021).

Sebelumnya, PEI menetapkan target nilai pendanaan Repo di tahun 2022 mencapai rata-rata Rp150 miliar per hari, sementara nilai pendanaan melalui pinjam-meminjam efek ditetapkan sebesar rata-rata Rp15 miliar.

Untuk pendanaan transaksi marjin, di tahun 2022 PEI menargetkan nilai rata-rata posisi outstanding harian berada di angka Rp250 miliar.

Dengan memperhatikan perkembangan jumlah investor, target IPO di tahun 2022, serta proyeksi rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) BEI sebesar Rp13,5 triliun, PEI optimistis bahwa target tersebut sejalan dengan perkembangan pasar modal di tahun 2022.

Selain itu, PEI juga turut mendukung peningkatan kualitas kredit di sektor pasar modal melalui partisipasi PEI sebagai pelapor wajib pada sistem layanan informasi kredit (SLIK) OJK, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2022.

PEI berperan untuk melaporkan posisi kredit dari partisipan PEI kepada SLIK, yang nantinya akan berkontribusi dalam menghasilkan ekosistem kredit yang berkualitas.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More