Bukan Sulap Bukan Sihir! Rak Minyak Goreng di Ritel Modern yang Kosong Bakal Penuh Lagi
Jum'at, 04 Februari 2022 - 08:21 WIB
JAKARTA - Dalam dua pekan terakhir, minyak goreng di rak-rak penyimpanan di toko ritel modern selalu ludes diserbu konsumen dalam waktu singkat.
Bahkan, sejumlah minimarket belum memasukkan barang lagi sejak habis di hari ketiga program minyak goreng satu harga yang digelontorkan mulai 19 Januari 2021 lalu.
Di sisi lain, minyak goreng bersubsidi seharga Rp14.000 per liter itu hingga akhir bulan lalu masih sulit ditemui di pasar tradisional. Hingga akhirnya per 1 Februari kemarin resmi berlaku ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) baru minyak goreng.
Terkait hal ini, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi saat berkunjung ke pasar Kramat Jati Jakarta, kemarin mengatakan, saat ini para pedagang di pasar tradisional sedang dalam proses blending harga minyak goreng.
Dengan begitu, tekanan masyarakat membeli minyak goreng di ritel modern akan berkurang karena tidak lagi ada disparitas harga yang jauh antara ritel modern dan pasar tradisional.
Sehingga, jika distribusi sudah normal, tidak ada lagi pemandangan rak-rak penyimpanan minyak goreng yang kosong di toko ritel modern akibat kehabisan stok barang.
"Sekarang mereka mulai proses mem-blending. Mem-blending itu harga yang mereka beli mahal sebelumnya, dicampur dengan harga yang murah. Kemarin harga Rp18.000-19.000, sekarang ini dengan proses blending mereka mencampur, sehingga harganya bisa sama-sama turun 2-3 hari ke depan menjadi Rp11.500 per kg untuk minyak curah," ujarnya, dikutipJumat (4/2/2022).
Bahkan, sejumlah minimarket belum memasukkan barang lagi sejak habis di hari ketiga program minyak goreng satu harga yang digelontorkan mulai 19 Januari 2021 lalu.
Di sisi lain, minyak goreng bersubsidi seharga Rp14.000 per liter itu hingga akhir bulan lalu masih sulit ditemui di pasar tradisional. Hingga akhirnya per 1 Februari kemarin resmi berlaku ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) baru minyak goreng.
Baca Juga
Terkait hal ini, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi saat berkunjung ke pasar Kramat Jati Jakarta, kemarin mengatakan, saat ini para pedagang di pasar tradisional sedang dalam proses blending harga minyak goreng.
Dengan begitu, tekanan masyarakat membeli minyak goreng di ritel modern akan berkurang karena tidak lagi ada disparitas harga yang jauh antara ritel modern dan pasar tradisional.
Sehingga, jika distribusi sudah normal, tidak ada lagi pemandangan rak-rak penyimpanan minyak goreng yang kosong di toko ritel modern akibat kehabisan stok barang.
"Sekarang mereka mulai proses mem-blending. Mem-blending itu harga yang mereka beli mahal sebelumnya, dicampur dengan harga yang murah. Kemarin harga Rp18.000-19.000, sekarang ini dengan proses blending mereka mencampur, sehingga harganya bisa sama-sama turun 2-3 hari ke depan menjadi Rp11.500 per kg untuk minyak curah," ujarnya, dikutipJumat (4/2/2022).
Lihat Juga :
tulis komentar anda