Petani Milenial Merauke Jadi Perhatian Mentan Syahrul
Rabu, 23 Februari 2022 - 21:39 WIB
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memberi perhatian khusus terhadap pelatihan petani milenial di wilayah Merauke, Papua. Pasalnya, anak-anak Merauke memiliki potensi luar biasa dalam mengembangkan pertanian di sana, sehingga ke depan dapat menjadi salah satu sentra lumbung pangan nasional.
“Salah satu andalan saya itu kalian di Merauke,” kata Mentan Syahrul saat membuka Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh 2022, Rabu (23/2/2022). Topik pelatihan adalah 'Adaptasi dan Mitigasi Pertanian terhadap Perubahan Iklim' yang digelar secara virtual selama tiga pekan, hingga 17 Maret 2022.
(Baca juga:Inovasi Keren, Petani Milenial Ini Kembangkan Smart Farming Drip Irigation System)
Menurutnya, dengan kemampuan yang dimiliki, maka seharusnya petani milenial di Papua bisa mengeluarkan ide, terutama dalam membuat inovasi. Mereka, misalnya, bisa membuat pupuk organik sehingga ke depan tidak lagi bergantung pada pupuk subsidi.
“Jangan lagi mengandalkan pupuk subsidi karena kita bisa membuat pupuk organik. Kalau ada syukur, tapi kalau tidak ada, ya jalan saja terus. Saya janji, akan datang lagi ke Merauke untuk melihat perkembangan yang ada. Saya yakin, kalian adalah harapan baru bagi pertanian Indonesia,” katanya.
(Baca juga:Kementan Ajak Petani Milenial Kalsel Garap Agribisnis dari Smart Farming)
Mentan Syahrul menambahkan, masalah pupuk selama ini bukan hanya tanggungjawab Kementan, karena dari Lini 1 sampai kios adalah ranah BUMN, PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC). Kemudian masalah keuangan di ranah Kementerian Keuangan.
“Uangnya tidak di Kementan. Adanya di menteri keuangan. Oleh karena itu, kalau ada distributor yang main-main di sana (Merauke) sampaikan ke saya. Pupuk itu tidak langka, yang ada, jumlahnya tidak cukup atau kurang,” katanya.
Meski demikian, kata Mentan, pemerintah sudah menyiapkan akses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bisa menjadi fasilitas utama dalam memulai usaha. Bantuan ini diharapkan mampu menjadi pemicu tumbuh kembangnya sektor pertanian di tanah Papua.
“Salah satu andalan saya itu kalian di Merauke,” kata Mentan Syahrul saat membuka Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh 2022, Rabu (23/2/2022). Topik pelatihan adalah 'Adaptasi dan Mitigasi Pertanian terhadap Perubahan Iklim' yang digelar secara virtual selama tiga pekan, hingga 17 Maret 2022.
(Baca juga:Inovasi Keren, Petani Milenial Ini Kembangkan Smart Farming Drip Irigation System)
Menurutnya, dengan kemampuan yang dimiliki, maka seharusnya petani milenial di Papua bisa mengeluarkan ide, terutama dalam membuat inovasi. Mereka, misalnya, bisa membuat pupuk organik sehingga ke depan tidak lagi bergantung pada pupuk subsidi.
“Jangan lagi mengandalkan pupuk subsidi karena kita bisa membuat pupuk organik. Kalau ada syukur, tapi kalau tidak ada, ya jalan saja terus. Saya janji, akan datang lagi ke Merauke untuk melihat perkembangan yang ada. Saya yakin, kalian adalah harapan baru bagi pertanian Indonesia,” katanya.
(Baca juga:Kementan Ajak Petani Milenial Kalsel Garap Agribisnis dari Smart Farming)
Mentan Syahrul menambahkan, masalah pupuk selama ini bukan hanya tanggungjawab Kementan, karena dari Lini 1 sampai kios adalah ranah BUMN, PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC). Kemudian masalah keuangan di ranah Kementerian Keuangan.
“Uangnya tidak di Kementan. Adanya di menteri keuangan. Oleh karena itu, kalau ada distributor yang main-main di sana (Merauke) sampaikan ke saya. Pupuk itu tidak langka, yang ada, jumlahnya tidak cukup atau kurang,” katanya.
Meski demikian, kata Mentan, pemerintah sudah menyiapkan akses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bisa menjadi fasilitas utama dalam memulai usaha. Bantuan ini diharapkan mampu menjadi pemicu tumbuh kembangnya sektor pertanian di tanah Papua.
Lihat Juga :
tulis komentar anda