Petani Bawang Ini Selamat dari Penyakit 'inul' lewat Sistem Pemupukan Berimbang

Jum'at, 04 Maret 2022 - 21:47 WIB
"Alhamdulillah, kombinasi pupuk subsidi dan non subsidi Pupuk Indonesia bisa membuat bawang merah tetap panen di musim hujan. Padahal biasanya, musim hujan adalah waktu yang dihindari petani untuk menanam bawang," ujar Kardah.

Saat musim hujan, ketika kelembaban tinggi, kerap muncul fungi atau jamur yang membuat daun bawang menjadi rebah. "Petani di sini menyebutnya penyakit inul, karena menyebabkan daun bawang rebah dan seperti muter-muter," kata Kardah.

Soal penyakit 'inul', Kardah punya pengalaman pahit pada tahun 2017. Saat musim hujan awal tahun, ia nekat menanam bawang di lahan seluas 3 hektare. Di lahan seluas itu, ia sampai merogoh kocek hingga Rp 500 juta untuk modal tanam.



Namun, bawang merah di lahannya diserang penyakit inul. Waktu itu, Kardah memaksakan menanam bawang ketika musim hujan dan memupuknya dengan pupuk impor. Harapannya, ketika bawang langka, ia bisa menyediakan bawang dan dibeli dengan harga tinggi.

"Tapi nyatanya saya mengalami gagal panen. Saat itu hanya untung Rp 60 juta. Saya sempat down saat itu dan mulai tidak percaya pada pupuk impor," kata Kardah.

Sejak saat itu, Kardah mengaku trauma menanam bawang ketika musim hujan. Begitupun saat mengikuti demplot Pupuk Indonesia awal tahun ini. "Saat ikut demplot ini deg-degan juga. Tapi melihat bawang tumbuh tegak, akhirnya lega juga," kata Kardah.

Bahkan, hasil panen yang baik saat ini, bisa membuat Kardah senang, sebab harga bawang cukup tinggi. "Di tingkat petani, harga bawang mencapai Rp 20 ribu per kilogram. Hasil panen ini tentu membahagiakan," tuturnya.

"Melihat hasil panen ini, saya sarankan untuk menggunakan produk buatan Pupuk Indonesia saja," tutur Kardah kepada para petani bawang.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More