Sejumlah Perusahaan Dunia Tetap Bercokol di Rusia: Demi Kemanusiaan atau Cuan?
Jum'at, 11 Maret 2022 - 10:06 WIB
JAKARTA - Ketika banyak korporasi global hengkang atau menghentikan operasionalnya di Rusia sebagai aksi mendukung sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan negara-negara lain, ternyata sejumlah perusahaan masih bercokol di Negeri Beruang Merah itu. Dalihnya, demi pemenuhan hak dan kemanusiaan.
Uniqlo, misalnya. Brand fashion terkemuka asal Jepang itu mengatakan bahwa keputusan mereka untuk tetap membuka toko-tokonya di Rusia karena pakaian adalah kebutuhan hidup. Jadi warga Rusia juga memiliki hak yang sama dengan warga negara lainnya untuk mendapatkan pemerolehan pakaian yang layak.
"Seharusnya tidak pernah ada perang. Setiap negara harus menentangnya. (Tapi) Pakaian adalah kebutuhan hidup. Orang-orang Rusia memiliki hak yang sama untuk hidup seperti kita," kata Tadashi Yanai, kepada Nikkei Jepang, seperti dikutip dari BBC, Jumat (11/3/2022).
Uniqlo sendiri memiliki 49 toko di Rusia. Meski tak akan menutup usahanya, Uniqlo menyatakan akan terus memantau perkembangan yang terjadi.
Yanai mengatakan kepada surat kabar Nikkei Jepang: "Seharusnya tidak pernah ada perang. Setiap negara harus menentangnya,"
Tapi dia berkata: "Pakaian adalah kebutuhan hidup. Orang-orang Rusia memiliki hak yang sama untuk hidup seperti kita."
Jelas, Uniqlo tak "sebatang kara" di Rusia. Masih ada lagi sejumlah perusahaan dunia yang tetap menjalankan bisnisnya di negara Putin. Di sektor makanan cepat saji, Burger King dan KFC tetap "berjualan".
Pilihan KFC dan Burger King berseberangan dengan rivalnya, McDonald yang sudah cabut dari Rusai. Begitu pula dengan Coca Cola.
Uniqlo, misalnya. Brand fashion terkemuka asal Jepang itu mengatakan bahwa keputusan mereka untuk tetap membuka toko-tokonya di Rusia karena pakaian adalah kebutuhan hidup. Jadi warga Rusia juga memiliki hak yang sama dengan warga negara lainnya untuk mendapatkan pemerolehan pakaian yang layak.
"Seharusnya tidak pernah ada perang. Setiap negara harus menentangnya. (Tapi) Pakaian adalah kebutuhan hidup. Orang-orang Rusia memiliki hak yang sama untuk hidup seperti kita," kata Tadashi Yanai, kepada Nikkei Jepang, seperti dikutip dari BBC, Jumat (11/3/2022).
Uniqlo sendiri memiliki 49 toko di Rusia. Meski tak akan menutup usahanya, Uniqlo menyatakan akan terus memantau perkembangan yang terjadi.
Yanai mengatakan kepada surat kabar Nikkei Jepang: "Seharusnya tidak pernah ada perang. Setiap negara harus menentangnya,"
Tapi dia berkata: "Pakaian adalah kebutuhan hidup. Orang-orang Rusia memiliki hak yang sama untuk hidup seperti kita."
Jelas, Uniqlo tak "sebatang kara" di Rusia. Masih ada lagi sejumlah perusahaan dunia yang tetap menjalankan bisnisnya di negara Putin. Di sektor makanan cepat saji, Burger King dan KFC tetap "berjualan".
Pilihan KFC dan Burger King berseberangan dengan rivalnya, McDonald yang sudah cabut dari Rusai. Begitu pula dengan Coca Cola.
tulis komentar anda