Negosiasi Rusia Ukraina Gagal, Harga Minyak Dunia Panas Dingin
Jum'at, 11 Maret 2022 - 10:20 WIB
JAKARTA - Negosiasi gencatan senjata Rusia dan Ukraina kembali menemui jalan buntu. Pertemuan yang dilakukan pada Kamis di Turki tidak menghasilkan kesepakatan.
Kondisi geopolitik yang tidak pasti ini berimbas panas dinginnya harga minyak mentah dunia . Saat ini, harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak Mei anjlok jadi USD 109,33 per barel, demikian minyak WTI untuk April yang merosot jadi USD 106,02 per barel.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, meskipun harga minyak dunia memiliki kecenderungan turun, namun pasar masih menunggu kepastian pasokan secara global. Ketidakpastian harga minyak masih belum bisa dihindari.
"Hal ini karena Rusia adalah penyumbang 12% dari total produksi secara global," katanya kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (11/3/2022).
Ketegangan Rusia dengan negara Barat juga belum menuju akhir. Sanksi-sanksi ekonomi masih diberikan, produksi migas Rusia juga belum bisa optimal karena infrastrukturnya belum 100% pulih.
Mamit mengatakan, pasokan minyak mentah dunia bisa kembali normal jika negara-negara OPEC (Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi) memompa produksinya.
Kamis (10/3) kemarin, harga minyak mentah turun karena Uni Emirat Arab mengumumkan akan meningkatkan produksi minyak mentahnya dan mengajak negara OPEC untuk melakukan hal yang sama.
"Sehingga nantinya pasar kembali penuh dengan minyak, dengan begitu berangsur normal," kata Mamit.
Kondisi geopolitik yang tidak pasti ini berimbas panas dinginnya harga minyak mentah dunia . Saat ini, harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak Mei anjlok jadi USD 109,33 per barel, demikian minyak WTI untuk April yang merosot jadi USD 106,02 per barel.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, meskipun harga minyak dunia memiliki kecenderungan turun, namun pasar masih menunggu kepastian pasokan secara global. Ketidakpastian harga minyak masih belum bisa dihindari.
"Hal ini karena Rusia adalah penyumbang 12% dari total produksi secara global," katanya kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (11/3/2022).
Ketegangan Rusia dengan negara Barat juga belum menuju akhir. Sanksi-sanksi ekonomi masih diberikan, produksi migas Rusia juga belum bisa optimal karena infrastrukturnya belum 100% pulih.
Mamit mengatakan, pasokan minyak mentah dunia bisa kembali normal jika negara-negara OPEC (Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi) memompa produksinya.
Kamis (10/3) kemarin, harga minyak mentah turun karena Uni Emirat Arab mengumumkan akan meningkatkan produksi minyak mentahnya dan mengajak negara OPEC untuk melakukan hal yang sama.
"Sehingga nantinya pasar kembali penuh dengan minyak, dengan begitu berangsur normal," kata Mamit.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda