Kunjungi Blok Migas Terbesar Kedua RI, Ini Pesan Sri Mulyani
Kamis, 24 Maret 2022 - 22:18 WIB
Pada kesempatan tersebut, Dirut PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream Budiman Parhusip menjelaskan bahwa WK Rokan memiliki peran strategis dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional."Seluruh hasil lifting WK Rokan diperuntukkan bagi konsumsi kilang domestik Pertamina guna mendukung ketahanan energi nasional," ujarnya.
Sementara, Dirut PHR Jaffee A Suardin menyampaikan bahwa PHR berhasil meningkatkan kinerja WK Rokan pasca-alih kelola. Di antaranya kenaikan tingkat produksi, biaya lifting yang makin rendah, peningkatan kegiatan pengeboran secara masif dan agresif, peningkatan keandalan fasilitas, dan tingkat efisiensi produksi yang terjaga.
PHR WK Rokan menyumbangkan penerimaan negara sekitar Rp9 triliun untuk periode Agustus-Desember 2021. Kontribusi itu terdiri dari Rp6,5 triliun Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Rp2,5 triliun berupa pembayaran PPh, PPN, dan pajak daerah.
Tahun 2022 ini, PHR menargetkan pengeboran 400-500 sumur baru di WK Rokan dengan target produksi sekitar 180 ribu BOPD. Untuk mencapai target tersebut, PHR akan terus menambah jumlah rig pengeboran menjadi setidaknya 23 rig.
"PHR juga berkomitmen untuk terus meningkatkan porsi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk memperkuat komponen nasional. Saat ini TKDN di PHR mencapai lebih dari 60%," lapor Jaffe.
Selain manfaat langsung berupa penjualan minyak dan pajak, kata dia, operasi PHR juga memberikan manfaat berganda seperti pemenuhan kebutuhan energi nasional, penciptaan lapangan kerja, peluang bisnis bagi pengusaha lokal serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Operasional WK Rokan saat ini didukung lebih dari 25.000 pekerja, di mana sebagian besar di merupakan tenaga kerja lokal Riau," tambahnya.
Sementara, Dirut PHR Jaffee A Suardin menyampaikan bahwa PHR berhasil meningkatkan kinerja WK Rokan pasca-alih kelola. Di antaranya kenaikan tingkat produksi, biaya lifting yang makin rendah, peningkatan kegiatan pengeboran secara masif dan agresif, peningkatan keandalan fasilitas, dan tingkat efisiensi produksi yang terjaga.
PHR WK Rokan menyumbangkan penerimaan negara sekitar Rp9 triliun untuk periode Agustus-Desember 2021. Kontribusi itu terdiri dari Rp6,5 triliun Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Rp2,5 triliun berupa pembayaran PPh, PPN, dan pajak daerah.
Tahun 2022 ini, PHR menargetkan pengeboran 400-500 sumur baru di WK Rokan dengan target produksi sekitar 180 ribu BOPD. Untuk mencapai target tersebut, PHR akan terus menambah jumlah rig pengeboran menjadi setidaknya 23 rig.
"PHR juga berkomitmen untuk terus meningkatkan porsi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk memperkuat komponen nasional. Saat ini TKDN di PHR mencapai lebih dari 60%," lapor Jaffe.
Selain manfaat langsung berupa penjualan minyak dan pajak, kata dia, operasi PHR juga memberikan manfaat berganda seperti pemenuhan kebutuhan energi nasional, penciptaan lapangan kerja, peluang bisnis bagi pengusaha lokal serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Operasional WK Rokan saat ini didukung lebih dari 25.000 pekerja, di mana sebagian besar di merupakan tenaga kerja lokal Riau," tambahnya.
(fai)
tulis komentar anda