Kementan Terus Berupaya Kembangkan Sapi Galician Blonde
Sabtu, 20 Juni 2020 - 10:04 WIB
Sebagai catatan, sapi GB cross jantan memiliki bobot lahir rata-rata sebesar 32kg, pertambahan bobot badan harian pada umur 1-6 bulan bisa mencapai 0.57kg per hari dan pertambahan bobot badan pada umur di atas 6 bulan 0.65kg per hari. Lalu, bobot badan rata-rata pada umur 12 bulan mencapai 270kg.
Jika dibandingkan dengan sapi PO pada umur yang sama (12 bulan), maka sapi GB cross memiliki bobot badan yang lebih besar dibandingkan dengan sapi PO. Sapi PO jantan pada umur 12 bulan memiliki bobot badan rata-rata sebesar 240kg.
"Hal ini menunjukkan bahwa persilangan sapi PO dengan GB menghasilkan bobot badan 12.5 persen lebih tinggi dibandingkan dengan sapi PO jantan murni," tambah Sugiono.
Sedangkan, sapi GB cross betina memiliki bobot lahir rata-rata sebesar 31.38 kg, dengan pertambahan bobot badan harian pada umur 1-6 bulan sebesar 0.64 kg per hari. Pertambahan bobot badan pada umur di atas 6 bulan sebesar 0.67 persen, dan bobot pada umur 12 bulan mencapai 276 kg.
Jika dibandingkan dengan sapi PO murni pada umur yang sama, sapi PO betina memiliki rata-rata bobot badan sebesar 225 kg. Sama seperti yang jantan, hasil persilangan sapi PO dengan sapi GB pada sapi betina juga mampu menghasilkan sapi keturunan dengan bobot badan yang lebih besar. Diketahui, sapi GB cross betina pada umur 12 bulan bisa lebih tinggi 22.67 persen dibandingkan dengan sapi PO betina murni.
Sementara itu, Direktur Jenderal PKH, I Ketut Diarmita, berharap ke depannya, pengembangan sapi GB ini bisa dibantu oleh pemerintah, baik dalam penyediaan benih maupun penjaringan pedet yang kelak dihasilkan.
"Penjaringan tersebut salah satunya dapat dilakukan oleh perusahaan swasta sehingga peternak tidak khawatir dalam melakukan penjualan ternak," tutur Ketut.
Lihat Juga: Gerak Cepat Atasi Kekeringan, Kementan Sabet Penghargaan Komunikasi Publik Terbaik di AMH 2024
Jika dibandingkan dengan sapi PO pada umur yang sama (12 bulan), maka sapi GB cross memiliki bobot badan yang lebih besar dibandingkan dengan sapi PO. Sapi PO jantan pada umur 12 bulan memiliki bobot badan rata-rata sebesar 240kg.
"Hal ini menunjukkan bahwa persilangan sapi PO dengan GB menghasilkan bobot badan 12.5 persen lebih tinggi dibandingkan dengan sapi PO jantan murni," tambah Sugiono.
Sedangkan, sapi GB cross betina memiliki bobot lahir rata-rata sebesar 31.38 kg, dengan pertambahan bobot badan harian pada umur 1-6 bulan sebesar 0.64 kg per hari. Pertambahan bobot badan pada umur di atas 6 bulan sebesar 0.67 persen, dan bobot pada umur 12 bulan mencapai 276 kg.
Jika dibandingkan dengan sapi PO murni pada umur yang sama, sapi PO betina memiliki rata-rata bobot badan sebesar 225 kg. Sama seperti yang jantan, hasil persilangan sapi PO dengan sapi GB pada sapi betina juga mampu menghasilkan sapi keturunan dengan bobot badan yang lebih besar. Diketahui, sapi GB cross betina pada umur 12 bulan bisa lebih tinggi 22.67 persen dibandingkan dengan sapi PO betina murni.
Sementara itu, Direktur Jenderal PKH, I Ketut Diarmita, berharap ke depannya, pengembangan sapi GB ini bisa dibantu oleh pemerintah, baik dalam penyediaan benih maupun penjaringan pedet yang kelak dihasilkan.
"Penjaringan tersebut salah satunya dapat dilakukan oleh perusahaan swasta sehingga peternak tidak khawatir dalam melakukan penjualan ternak," tutur Ketut.
Lihat Juga: Gerak Cepat Atasi Kekeringan, Kementan Sabet Penghargaan Komunikasi Publik Terbaik di AMH 2024
(ars)
tulis komentar anda