Urai Kepadatan Arus Balik di Bakauheni, Pelabuhan Panjang Jadi Jalur Alternatif

Rabu, 04 Mei 2022 - 08:53 WIB
Mengurai kepadatan di Pelabuhan Bakauheni butuh alternatif. Foto/Dok
JAKARTA - Pemerintah terus mengantisipasi penumpukan kendaraan pemudik di Pelabuhan Bakauheni pada arus balik. Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah membuka jalur alternatif penyebrangan dari Sumatra ke Jawa melalui Pelabuhan Panjang di Lampung.



“Pelabuhan Panjang bisa kita jadikan alternatif. Kita juga akan lakukan skenario untuk merespons perubahan perilaku pemudik tahun ini dibanding tahun 2019 sehingga penanganan bisa lebih cermat dan memuaskan,” ujar Menko PMK Muhadjir Effendy dalam keterangan resmi, Rabu (4/5/2022).

Sebelumnya, terjadi fenomena lonjakan penumpang yang sangat tinggi pada arus mudik, khususnya pada angkutan penyebrangan. Dari catatan Kementrian Perhubungan, jumlah penumpang yang menggunakan angkutan penyebrangan melebihi penumpang di transportasi umum lain, yakni mencapai 1,6 juta penumpang, baik itu di Pelabuhan Bakauheni maupun di Pelabuhan Merak.



Sejauh ini, rekayasa dan antisipasi dengan berbagai langkah sudah dilakukan untuk mengurai kepadatan. Namun jumlah arus balik dikhawatirkan akan melebihi angka mudik.

Menko PMK menyebut, informasi terkait penggunaan dan lalu lintas Pelabuhan Panjang sebagai tambahan Pelabuhan Bakauheni perlu diperjelas dan diintegrasikan. “Sehingga nanti data dan informasinya hanya satu dan ke depan bisa mempermudah untuk mengambil keputusan lain,” tandasnya.

Lanjutnya, Menko PMK meminta kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memberikan pelayanan di sektor kesehatan dan kebutuhan sekunder dari masyarakat terutama di rest area.



Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya akan melakukan suatu pergerakan dari Pelabuhan Panjang ke Pelabuhan Ciwandan pada arus balik untuk mengurangi tekanan di Pelabuhan Merak.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More