7 Uang Logam Ini Masih Berlaku di Indonesia Selain Koin Rp1.000 Kelapa Sawit
Minggu, 21 Juni 2020 - 05:08 WIB
Di sekeliling sisi luarnya, terdiri dari 5 segmen, masing-masing segmen terdiri dari 10 gerigi. Uang ini berdiameter 27 mm, tebal 2,5 mm, dan berat 3,1 gr dengan gambar yang sama di bagian atas belakangnya, yakni bunga melati.
7. Rp1000
Terakhir adalah uang logam bernilai Rp 1.000 Tahun Emisi 2010. Secara fisik, uang yang pertama kali dicetak pada 1 April 2010 ini memiliki bentuk yang cenderung tipis, dengan diameter 1,6 mm. Namun selain uang logam dengan motif angklung, alat musik dari Jawa Barat, uang logam bergambar kelapa sawit ini masih berlaku di Indonesia.
Terakhir uang Rp 1.000 Kelapa Sawit yang belakangan viral akibat harga jualnya yang tinggi di kalangan pecinta uang kuno. Uang ini pertama dicetak 8 Maret 1993, uang ini juga terbuat dari 2 bahan yang berbeda, tidak seperti uang-uang logam lain yang hanya terdiri dari satu jenis bahan dasar.
Bagian dalam uang berbentuk lingkaran memiliki warna emas karena terbuat dari alumunium bronze. Sementara bagian luarnya, sama berbentuk lingkaran, berwarna putih dan terbuat dari cupro nikel.
Uang ini merupakan yang terberat di antara kepingan uang logam yang ada di Indonesia saat ini yakni 8,6 gr. Secara keseluruhan, diameter koin ini berukuran 26 mm sementara untuk bagian dalamnya berukuran 18 mm. Sementara untuk ketebalan, ada di ukuran 2 mm.
Desain uang ini berupa gambar timbul sebuah pohon kelapa sawit yang tercetak di belakang dalam atau yang berwarna kuning. Sama dengan uang logam Rp 500 keluaran 2003, logam Rp 1.000 ini juga memiliki gerigi putus-putus di permukaan luarnya.
7. Rp1000
Terakhir adalah uang logam bernilai Rp 1.000 Tahun Emisi 2010. Secara fisik, uang yang pertama kali dicetak pada 1 April 2010 ini memiliki bentuk yang cenderung tipis, dengan diameter 1,6 mm. Namun selain uang logam dengan motif angklung, alat musik dari Jawa Barat, uang logam bergambar kelapa sawit ini masih berlaku di Indonesia.
Terakhir uang Rp 1.000 Kelapa Sawit yang belakangan viral akibat harga jualnya yang tinggi di kalangan pecinta uang kuno. Uang ini pertama dicetak 8 Maret 1993, uang ini juga terbuat dari 2 bahan yang berbeda, tidak seperti uang-uang logam lain yang hanya terdiri dari satu jenis bahan dasar.
Bagian dalam uang berbentuk lingkaran memiliki warna emas karena terbuat dari alumunium bronze. Sementara bagian luarnya, sama berbentuk lingkaran, berwarna putih dan terbuat dari cupro nikel.
Uang ini merupakan yang terberat di antara kepingan uang logam yang ada di Indonesia saat ini yakni 8,6 gr. Secara keseluruhan, diameter koin ini berukuran 26 mm sementara untuk bagian dalamnya berukuran 18 mm. Sementara untuk ketebalan, ada di ukuran 2 mm.
Desain uang ini berupa gambar timbul sebuah pohon kelapa sawit yang tercetak di belakang dalam atau yang berwarna kuning. Sama dengan uang logam Rp 500 keluaran 2003, logam Rp 1.000 ini juga memiliki gerigi putus-putus di permukaan luarnya.
(akr)
tulis komentar anda