Dapat Dukungan Kementan, Petani Milenial Asal Tanah Laut Sukses Budidaya Melon

Sabtu, 07 Mei 2022 - 21:30 WIB
Petani milenial berusia 29 tahun ini mengaku mulai menggeluti budidaya melon sejak 2018. Hal ini ia lakukan karena budidaya melon lebih menguntungkan.

“Saya memilih melon karena harganya stabil, jarang jatuh seperti tanaman lainnya. Sebelum budidaya melon, saya juga pernah budidaya timun, pare, dan cabai. Tapi sejak 2018, saya mulai fokus pada komoditas melon saja,” kata Hairul saat dikunjungi Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalsel di Pelaihari, baru-baru ini.

Keberhasilan Hairul tidak lepas dari peran Program Youth Entrepreunership and Employment Support Service (YESS) dari Kementan yang mampu menambah luasan lahan yang semula hanya seperempat hektare (ha). Populasinya 2.000 tanaman melon dengan tonase sekitar enam ton. Kini, Hairul menanam 5.000 tanaman melon di lahan seluas 1 ha, tonasenya 15 ton.

Hairul tak perlu susah payah memasarkan hasil panennya, karena para pembeli biasanya datang langsung ke tempatnya. Pembeli pun datang dari berbagai kota di Kalsel seperti Martapura dan Banjarbaru.

Kendati demikian, Hairul tetap berharap dapat terus dibimbing dan didampingi. Salah satunya dari segi pemasarannya. Bagaimana agar bisa menjual hasil panen ke pasar modern, sehingga harganya lebih baik.

Dalam perjalanan usahanya, kendala utama Hairul adalah kondisi cuaca. Curah hujan dan intensitas terlalu tinggi mengganggu kulitas hasil panennya, sehingga ke depan, dia berencana menerapkan smart farming.

“Harapannya, program tersebut akan selalu ada, karena sangat membantu dari segi permodalan dan menambah skala usaha. Selain itu, program ini juga meningkatkan produktivitas pertanian,” kata Hairul.
(dar)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More