Tarif KRL Commuter Line Naik Dapat Dukungan, Pengamat: Segera! Biar Engga Jadi Masalah
Kamis, 12 Mei 2022 - 10:26 WIB
JAKARTA - Wacana kenaikan tarif kereta rel listrik (KRL) Commuter Line terus bergulir. Isu kenaikan tarif KRL muncul kembali setelah sebelumnya direncanakan kenaikan dilakukan di April 2022, namun akhirnya ditunda hingga pasca Lebaran 2022.
Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno menilai, kebijakan dari kenaikan tarif KRL harus segera direalisasikan oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) atau pihak PT. KCI sebab wacana ini sudah menjadi pembahasan sejak tahun 2018.
“Itu (kenaikan harga KRL) adalah Wacana lama yang belum terlaksana dan terealisasi. Bahkan 2018 sebenarnya sudah mau dinaikan, harusnya juga segera direalisasikan tak perlu tunda-tunda lagi,” kata Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno saat dihubungi MNC PORTAL, Kamis (12/5).
Djoko mengatakan, bahkan pihaknya telah melakukan sejumlah survei dari pengguna KRL yang menyatakan tak keberatan dengan naiknya harga Tarif KRL yang baru.
“Saya lupa angka berapa persennya, tapi intinya mayoritas masyarakat tidak apa-apa. Intinya subsidi itu untuk yang bekerja commuter. Secara umum UMP tiap tahun naik, kalau pun ada yang keberatan atau tidak mampu, masyarakat bisa mengusulkan dari RT atau RW setempat. Sekarang lebih mudah,” urainya.
Adapun usulan kenaikan tarif KRL yang akan naik adalah tarif dasar sejauh 25 kilometer (km) untuk perjalanan pertama KRL dan tarif KRL bakal naik Rp2.000. Di mana rencananya dinaikkan menjadi Rp5.000 dari sebelumnya Rp3.000.
“Disamping itu, beban pemerintah juga bisa berkurang dan subsidinya bisa dipakai tempat lain. Apalagi sekarang fasilitas sudah bagus di KRL, nyaman juga,” tambahnya.
Menurutnya pemerintah telah melakukan sejumlah sosialisasi, terang dia sudah berkali-kali dari tahun 2018 dan harus segera direalisasikan.
“Saya mendukung, segera aja dinaikan, kalau lama gak direalisasikan akan jadi masalah lagi. Gak usah lama-lama agar masyarakat percaya dan tidak menganggap pemerintah main-main,” pungkasnya.
Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno menilai, kebijakan dari kenaikan tarif KRL harus segera direalisasikan oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) atau pihak PT. KCI sebab wacana ini sudah menjadi pembahasan sejak tahun 2018.
“Itu (kenaikan harga KRL) adalah Wacana lama yang belum terlaksana dan terealisasi. Bahkan 2018 sebenarnya sudah mau dinaikan, harusnya juga segera direalisasikan tak perlu tunda-tunda lagi,” kata Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno saat dihubungi MNC PORTAL, Kamis (12/5).
Djoko mengatakan, bahkan pihaknya telah melakukan sejumlah survei dari pengguna KRL yang menyatakan tak keberatan dengan naiknya harga Tarif KRL yang baru.
“Saya lupa angka berapa persennya, tapi intinya mayoritas masyarakat tidak apa-apa. Intinya subsidi itu untuk yang bekerja commuter. Secara umum UMP tiap tahun naik, kalau pun ada yang keberatan atau tidak mampu, masyarakat bisa mengusulkan dari RT atau RW setempat. Sekarang lebih mudah,” urainya.
Adapun usulan kenaikan tarif KRL yang akan naik adalah tarif dasar sejauh 25 kilometer (km) untuk perjalanan pertama KRL dan tarif KRL bakal naik Rp2.000. Di mana rencananya dinaikkan menjadi Rp5.000 dari sebelumnya Rp3.000.
“Disamping itu, beban pemerintah juga bisa berkurang dan subsidinya bisa dipakai tempat lain. Apalagi sekarang fasilitas sudah bagus di KRL, nyaman juga,” tambahnya.
Menurutnya pemerintah telah melakukan sejumlah sosialisasi, terang dia sudah berkali-kali dari tahun 2018 dan harus segera direalisasikan.
“Saya mendukung, segera aja dinaikan, kalau lama gak direalisasikan akan jadi masalah lagi. Gak usah lama-lama agar masyarakat percaya dan tidak menganggap pemerintah main-main,” pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda