Lebih Ramah Lingkungan, Simak Keunggulan Produk Alternatif Tembakau
Kamis, 02 Juni 2022 - 05:57 WIB
JAKARTA - Munculnya anggapan tingginya limbah, termasuk yang paling gampang dilihat, puntung rokok yang ikut menyumbang persoalan lingkungan yang kita hadapi. Laporan dari Truth Initiative 2021 mencatat, setidaknya ada 766.571 metrik ton puntung rokok di global yang dihasilkan setiap tahunnya. Tidak hanya mengotori jalanan, puntung rokok juga belum dapat didaur ulang.
Dua pekan terakhir panas Jakarta menyentuh angka hingga 36 derajat, mengakibatkan munculnya berbagai dugaan dan spekulasi akan adanya gelombang panas seperti terjadi di berbagai negara lain, seperti di India. Tak pelak, diskusi mengenai perubahan iklim dan persoalan lingkungan kembali menyeruak di permukaan.
Upaya-upaya untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan di berbagai industri ikut menyeret industri rokok dalam pusaran, tercermin pada tema besar peringatan Hari Tembakau Sedunia 2022 yang berfokus pada bahaya rokok terhadap lingkungan.
Merespons hal tersebut, pakar kebijakan Dedek Prayudi mengatakan, bahwa beralih ke produk alternatif tembakau menjadi sebuah pilihan yang memberikan banyak keuntungan terhadap pengguna. Data mengungkapkan, bahwa produk alternatif rendah risiko kesehatan dan juga berpotensi besar untuk mengurangi pencemaran alam.
Selain tidak mengandung TAR yang berbahaya, produk alternatif seperti rokok elektrik melepaskan uap ke udara, sehingga dianggap lebih aman dan tidak mencemari kualitas udara. Selain itu, teknologi yang terus dikembangkan di industri rokok alternatif juga berhasil menciptakan produk-produk yang bebas asap, serta dapat didaur ulang.
“Ini artinya ada banyak keuntungan yang ditawarkan produk alternatif. Betul, bahwa beberapa produk akhir dari produk alternatif tembakau sudah ada yang memperhatikan aspek lingkungan hidup dengan memperhatikan 3R pada produknya (reduce, reuse, dan recycle),” tambah Dedek.
Dari sisi lingkungan, ketua perusahaan manajemen limbah Waste4Change dalam negeri Mohamad Bijaksana Junerosano mengatakan bahwa berbagai kegiatan daur ulang tembakau mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat.
“Kami melakukan kerja sama dalam tahap riset untuk bisa mencari solusi efektif yang mengurangi dampak negatif dari sisa konsumsi tembakau. Tentunya kami melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi bersama mitra riset kami. Dalam hal ini, masyarakat menyambut baik dan antusias bahkan hingga riset sudah selesai. Banyak yang berharap program dilanjutkan,” ujar pria yang akrab disapa Juno ini.
Dua pekan terakhir panas Jakarta menyentuh angka hingga 36 derajat, mengakibatkan munculnya berbagai dugaan dan spekulasi akan adanya gelombang panas seperti terjadi di berbagai negara lain, seperti di India. Tak pelak, diskusi mengenai perubahan iklim dan persoalan lingkungan kembali menyeruak di permukaan.
Upaya-upaya untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan di berbagai industri ikut menyeret industri rokok dalam pusaran, tercermin pada tema besar peringatan Hari Tembakau Sedunia 2022 yang berfokus pada bahaya rokok terhadap lingkungan.
Merespons hal tersebut, pakar kebijakan Dedek Prayudi mengatakan, bahwa beralih ke produk alternatif tembakau menjadi sebuah pilihan yang memberikan banyak keuntungan terhadap pengguna. Data mengungkapkan, bahwa produk alternatif rendah risiko kesehatan dan juga berpotensi besar untuk mengurangi pencemaran alam.
Selain tidak mengandung TAR yang berbahaya, produk alternatif seperti rokok elektrik melepaskan uap ke udara, sehingga dianggap lebih aman dan tidak mencemari kualitas udara. Selain itu, teknologi yang terus dikembangkan di industri rokok alternatif juga berhasil menciptakan produk-produk yang bebas asap, serta dapat didaur ulang.
“Ini artinya ada banyak keuntungan yang ditawarkan produk alternatif. Betul, bahwa beberapa produk akhir dari produk alternatif tembakau sudah ada yang memperhatikan aspek lingkungan hidup dengan memperhatikan 3R pada produknya (reduce, reuse, dan recycle),” tambah Dedek.
Dari sisi lingkungan, ketua perusahaan manajemen limbah Waste4Change dalam negeri Mohamad Bijaksana Junerosano mengatakan bahwa berbagai kegiatan daur ulang tembakau mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat.
“Kami melakukan kerja sama dalam tahap riset untuk bisa mencari solusi efektif yang mengurangi dampak negatif dari sisa konsumsi tembakau. Tentunya kami melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi bersama mitra riset kami. Dalam hal ini, masyarakat menyambut baik dan antusias bahkan hingga riset sudah selesai. Banyak yang berharap program dilanjutkan,” ujar pria yang akrab disapa Juno ini.
Lihat Juga :
tulis komentar anda